95 Warnet Ilegal Potensi Situs Porno

jpnn.com - SURABAYA - Masih banyak warung internet (warnet) ilegal di Surabaya. Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya mendeteksi ada 95 warnet ilegal yang tersebar di Kota Pahlawan. Ngerinya, warnet ilegal tersebut bisa jadi tidak menggunakan software pemblokir situs porno. 

Sesuai data diskominfo, petugas mendeteksi ada 95 warnet ilegal yang letaknya kebanyakan berada di tengah kampung. Lalu, ada 65 warnet yang masa izinnya telah habis dan sedang dalam pengurusan izin. 

Warnet yang memiliki izin mencapai 468 lokasi. Jadi, total jumlah warnet di Kota Pahlawan mencapai 623 lokasi. Diskominfo memastikan jumlah warnet itu terus merangkak naik seiring dengan semakin pahamnya masyarakat tentang teknologi. 

Kabid Pos dan Telekomunikasi Diskominfo Surabaya Adang Kurniawan menjelaskan, pihaknya secara rutin mendata warnet. Dalam pendataan tersebut, diketahui ada warnet tanpa izin atau ilegal. "Semua tersebar di semua kecamatan," jelasnya. 

Menurut Adang, pihaknya masih mendata warnet ilegal hingga akhir Desember. Lalu, pada awal Januari akan dilakukan razia warnet. "Tentu semua warnet ilegal akan disisir," paparnya. 

Dalam razia awal 2014, dia memastikan untuk menindak tegas pemilik warnet ilegal tersebut. Caranya menghentikan operasi warnet. "Warnet tentu harus tutup dulu, harus urus izin," jelasnya.

Adang mengatakan bahwa pihaknya sama sekali tidak mengerti alasan pemilik warnet enggan mengurus izin. Padahal, selain pengurusan izin warnet gratis, persyaratannya sangat mudah, yakni KTP, NPWP, fotokopi surat sewa lahan atau sertifikat tanah, serta bersedia memasang softwareantisitus porno. 

Menurut dia, potensi puluhan warnet ilegal tersebut untuk mengakses situs porno sangat tinggi. Sebab, jika kurang peduli, pemilik warnet tentu tidak akan memasang pemblokir tersebut. Namun, warnet yang memiliki izin dipastikan memasang software antisitus porno. "Kami masukkan sebagai syarat," jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Diskominfo Surabaya Antiek Sugiharti menjelaskan, pihaknya juga membina anak atau remaja terkait teknologi informasi. (idr/end)