9.715 Ton Cabai Impor Siap Isi Pasar
Sabtu, 29 Juni 2013 – 03:48 WIB
JAKARTA - Dalam sepekan terakhir hargai cabai rawit melonjak hingga dua kali lipat. Konon lonjakan itu terjadi disebabkan oleh tersendatnya akibat gagal panen. Untuk menstabilkan harga cabai, pemerintah bakal mendatangkan 9.715 ton cabai impor pada semester dua. Bachrul menjelaskan, cabai impor bakal masuk di dua pintu masuk hortikultura. Dengan rincian 5.090 ton di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dan 4.625 ton di Pelabuhan Belawan, Medan. Izin importasi cabai tersebut diberikan kepada tiga perusahaan. Sebagian besar cabai itu berasal dari Tiongkok dan Vietnam.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Bachrul Chairi membenarkan keputusan pemerintah untuk mendatangkan cabai impor. Dia berkata keputusan itu diambil berdasarkan pertimbangan dari Kementerian Pertanian. Berdasarkan laporan yang dihimpunnya, saat ini petani cabai sedang mengalami gagal panen. Sehingga diperkirakan tidak pasokan cabai hingga akhir tahun bakal seret.
"Jika pasokan seret maka harga pasti melonjak. Maka untuk menyeimbangkan diputuskan impor," katanya saat ditemui di kantornya kemarin. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, pada minggu pertama Juni harga cabai rawit rata-rata nasional Rp 16.143 per kg sedangkan saat ini telah naik menjadi Rp 30 ribu per kg. Untuk menyelesaikan gejolak harga itu, Bachrul tidak menutup kemungkinan impor bakal dipercepat.
Baca Juga:
JAKARTA - Dalam sepekan terakhir hargai cabai rawit melonjak hingga dua kali lipat. Konon lonjakan itu terjadi disebabkan oleh tersendatnya
BERITA TERKAIT
- Soal Dampak Green Bond, BNI Bisa Jadi Contoh dan Acuan Bagi Sektor Perbankan di Indonesia
- Pemkot Kupang Dorong Kemudahan Investasi untuk Penyerapan Tenaga Kerja
- Selamat! Dirut SIG Raih Top CEO Indonesia Awards 2024
- Garudafood Dorong Ekonomi Inklusif, Berdayakan UMKM
- Grab Berkolaborasi dengan TikTok Hadirkan Program Seru di Jakarta
- Waspada Efek Luar Biasa dari Kenaikan PPN 12 Persen