9.715 Ton Cabai Impor Siap Isi Pasar

9.715 Ton Cabai Impor Siap Isi Pasar
9.715 Ton Cabai Impor Siap Isi Pasar
JAKARTA - Dalam sepekan terakhir hargai cabai rawit melonjak hingga dua kali lipat. Konon lonjakan itu  terjadi disebabkan oleh tersendatnya akibat gagal panen. Untuk menstabilkan harga cabai, pemerintah bakal mendatangkan 9.715 ton cabai impor pada semester dua.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Bachrul Chairi membenarkan keputusan pemerintah untuk mendatangkan cabai impor. Dia berkata keputusan itu diambil berdasarkan pertimbangan dari Kementerian Pertanian. Berdasarkan laporan yang dihimpunnya, saat ini petani cabai sedang mengalami gagal panen. Sehingga diperkirakan tidak pasokan cabai hingga akhir tahun bakal seret.

"Jika pasokan seret maka harga pasti melonjak. Maka untuk menyeimbangkan diputuskan impor," katanya saat ditemui di kantornya kemarin. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, pada minggu pertama Juni harga cabai rawit rata-rata nasional Rp 16.143 per kg sedangkan saat ini telah naik menjadi Rp 30 ribu per kg. Untuk menyelesaikan gejolak harga itu, Bachrul tidak menutup kemungkinan impor bakal dipercepat.

Bachrul menjelaskan, cabai impor bakal masuk di dua pintu masuk hortikultura. Dengan rincian 5.090 ton di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dan 4.625 ton di Pelabuhan Belawan, Medan. Izin importasi cabai tersebut diberikan kepada tiga perusahaan. Sebagian besar cabai itu berasal dari Tiongkok dan Vietnam.

JAKARTA - Dalam sepekan terakhir hargai cabai rawit melonjak hingga dua kali lipat. Konon lonjakan itu  terjadi disebabkan oleh tersendatnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News