99,2 Persen
Oleh: Dahlan Iskan
"Hanya yang bule tidak ada yang bermasker," ujar anggota senam saya yang kini bekerja di perusahaan IT di Singapura. Ia terlihat senam di Surabaya kemarin. Lagi liburan.
Apakah di Jepang sudah bebas masker?
"Hehehe... Orang Jepang itu suka bermasker," ujar Taki Tikada, tamu saya pekan lalu. "Sebelum Covid pun, kalau di tempat umum, kami bermasker," katanyi.
Dia ke Indonesia untuk memperkenalkan sistem evaluasi hasil pembangunan proyek di Jepang. Yang sudah berlangsung lebih 20 tahun.
Evaluasi itu dilakukan oleh rakyat yang di sekitar proyek. Apakah hasilnya sesuai dengan tujuan dan anggaran. Wakil pemerintah hadir hanya sebagai pendengar. Tidak boleh bicara. Tidak boleh klarifikasi.
Saya tidak bisa tahu apakah Taki masih secantik dulu. Dia ke rumah saya bermasker. Kami ngobrol panjang di teras belakang. Out door. Ketika saya copot masker, dia tetap bermasker.
Pemerintah kita belum mau menyinggung bebas masker. Mungkin karena ujian Covid masih akan kita hadapi lagi. Semoga ini ujian terakhir: Lebaran Idul Fitri. Orang bisa menyebut sebagai ''ujian kelulusan''.
Saya tentu termasuk yang sangat gembira. Tapi masih ada yang lebih gembira lagi. "Kalau yang sudah punya antibodi 99,2 persen berarti sebenarnya sudah 100 persen," ujar seorang peneliti virus.