Aa Gym: Kalau Tidak Tuntas, Ini Bisa Lebih Besar Lagi
JAKARTA - Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid Abdullah Gymnastiar menyampaikan bahwa negara harus memperhatikan aspirasi rakyat.
Menurutnya, jika pemerintah merespon tuntutan umat, maka tidak akan terjadi Aksi Bela Islam I, II, dan III.
Pria yang disapa Aa Gym ini menuturkan bahwa pemerintah harus belajar dari peristiwa seperti ini. Bahkan, kejadian seperti ini, harus diambil sebagai hikmah.
"Mudah-mudahan kita jadi sadar ketidakadilan atau kekurang ketidakadilan akan menimbulkan masalah yang cukup besar. Apalagi untuk hal sepenting ini. Kalau orang sifatnya menyentuh Allah, rasul, dan agama pasti akan tergerak hatinya," kata Aa Gym di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (2/12).
Dia juga meminta agar semua pihak tidak memandang negatif Aksi Bela Islam III ini. Jangan menilai gerakan ini sebagai pemecah belah bangsa.
"Tapi yang paling penting dalam hal ini adalah kita bisa berubah, evaluasi diri masing-masing. Siapa sih kita. Kita harus jadi lebih baik. Kalau omongan tidak terjaga, hidup ini bisa jadi sumber masalah. Pemimpin tidak perlu kerja keras tanpa akhlak. Karena ini yang paling penting. Kalau bisa, akhlak kemudian kerja," terang dia.
Menurutnya, ketidakadilan penegak hukum dalam kasus dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama, membuat umat muslim bergerak.
Umat muslim merasa tidak mendapatkan keadilan dengan upaya hukum yang diterapkan pada proa yang disapa Ahok itu.
"Harapannya kita jadi lebih baik, para pemimpin lebih bijak, rakyat bisa menahan diri. Kalau tidak tuntas, ini bisa lebih besar lagi. Ini masalah rasa," tandas Aa Gym. (Mg4/jpnn)
JAKARTA - Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid Abdullah Gymnastiar menyampaikan bahwa negara harus memperhatikan aspirasi rakyat. Menurutnya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Anak Buah Prabowo Ini Sebut Ibu Kota Negara Masih DKI Jakarta
- Pernyataan Terbaru Mendikdasmen Abdul Mu'ti soal Kenaikan Gaji, Honorer Bisa Senang
- Cara Indonesia Re Membangun Budaya Integritas dan Akuntabel
- Wujudkan Ruang Ibadah yang Nyaman, NIPPON PAINT Percantik 51 Musala di Jateng
- Kemendagri Bikin Acara Identitas Kependudukan Digital Sejalan dengan Asta Cita Prabowo
- Usut Kredit Fiktif Rp220 M, KPK Panggil Pihak BPR Bank Jepara Artha