Abah Maman Terjebak di Tengah Kobaran Api yang Membakar Lahan Perkebunan
jpnn.com, CIANJUR - Kebakaran dua hektare lahan perkebunan milik warga di Kecamatan Sindangbarang, Cianjur, Jawa Barat, menelan korban jiwa. Maman (80), warga Kampung Cikananga, Desa Muaracikadu, tewas di tengah kobaran api.
Kakek renta itu meregang nyawa dengan kondisi mengenaskan dalam kebakaran yang terjadi pada Jumat (30/9). Korban kali pertama ditemukan oleh Iim (45), warga setempat, yang kala itu melihat api membakar lahan perkebunannya.
Saat Iim akan melihat kondisi lahan miliknya yang terbakar, ia melihat sesosok mayat yang telah hangus terbakar di sisi tebing. “Awalnya tidak tahu kalau itu korban yang sudah hangus,” tutur Iim, Selasa (1/10).
Akan tetapi, Iim lantas teringat salah seorang anak korban yang menuturkan bahwa korban belum pulang dari kebun tetapi tak diketahui keberadaannya.
“Saya ingat cerita dari anaknya bahwa korban belum pulang dari kebun sejak pagi hari. Di situ saya dekatin korban ternyata benar Abah Maman,” kata Iim.
Iim menduga korban tewas setelah berusaha memadamkan api yang mulai menjalar ke perkebunan warga. Namun karena api yang terus membesar, membuat korban terkepung di tengah lahan yang terbakar.
“Jadi korban enggak sadar sudah dikepung lahan yang terbakar dan tidak bisa menyelamatkan diri,” ujarnya.
Terpisah, Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto mengatakan, pihaknya masih menyelidiki penyebab terjadi kebakaran lahan yang menyebabkan korban jiwa itu.
Korban diduga tewas setelah berusaha memadamkan api yang mulai menjalar ke perkebunan warga di Kecamatan Sindangbarang, Cianjur.
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Sukarelawan Mas Pram dan Bang Dul Serahkan Donasi untuk Korban Kebakaran Asoka
- Kebakaran Gudang Alat Dekorasi di Bogor Sebabkan Satu Orang Meninggal
- Tepung Terigu Oplosan Banyak Beredar di Jawa Barat, Waspada
- Aliansi Pemuda Cianjur Tuntut Kematian Peserta Pengobatan Gratis Diusut
- Warga Cianjur Meninggal Seusai Ikut Acara Cabup, Dinkes Ingatkan Pengobatan Gratis Harus Berizin