Abah Ma'ruf Mantapkan Kemenangan di Tanah Kelahiran JK
jpnn.com, MAROS - Calon Wakil Presiden (Cawapres) 01 KH Ma'ruf Amin melakukan safari politik dan silaturahmi di Provinsi Sulawesi Selatan. Safari Kiai Ma’ruf di Sulsel yang dimulai hari ini (20/1) akan berlangsung hingga besok (21/2).
Pendamping Joko Widodo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 itu mengunjungi Sulsel untuk mengonsolidasikan tim pemenangannya. "Kami harapkan elektabilitas 01 semakin mantap di Sulsel," kata Ma'ruf di Maros, Sulsel, Rabu (20/2).
Baca juga: Kiai Ma'ruf Semringah Dapat Dukungan Kepala Daerah Asal PAN dan PKS
Ma'ruf mengatakan, Sulsel merupakan daerah penting untuk pemenangannya. Sulsel adalah kampung halaman Wakil Presiden Jusuf Kalla yang memimpin Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma’ruf
Selain itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga dari Sulsel. "Banyak tokohlah. Saya yakin elektabilitas di Sulawesi Selatan cukup bagus," tegasnya.
Meski demikian, kata Kiai Ma’ruf, dirinya tetap harus turun ke Sulsel demi menambah dukungan pemilih. “Kami menyapa masyarakat di Sulsel walaupun saya yakin elektabilitas di sini tinggi,” pungkas ulama yang akrab disapa dengan panggilan Abah itu.
Berita terkait: Raffi Ahmad Ajak Nagita & Rafathar Sowan Kiai Ma'ruf, Ini Hasilnya
Kiai Ma’ruf bersafari di Sulsel dengan didampingi istrinya, Nyai Wury Estu Handayani. Kedatangan Kiai Ma’ruf dan rombongan di Bandara Hasanuddin, Kabupaten Maros disambut langsung oleh pengusaha nasional yang juga tokoh masyarakat Sulsel Alwi Hamu.(tan/jpnn)
KH Ma'ruf Amin menganggap Sulawesi Selatan merupakan daerah penting bagi upaya pemenangannya di Pilpres 2019.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Perdana di Era Prabowo, Pameran Lukisan Tunggal Seniman Kawakan Ini Diberedel
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto
- Jokowi Wariskan Masalah Birokrasi, Prabowo Harus Bertindak Lebih Berani
- NasDem Mau Ajak Jokowi Bergabung? Willy Singgung Kenyamanan Pundak Surya Paloh
- Jokowi Dipecat PDIP, Golkar Siap Menampung
- Dipecat PDIP, Gibran Merespons