Abaikan China, Kapal Induk AS Carl Vinson Masuki Laut China Selatan

Di suatu tempat titik tertentu, kapal-kapal penjelajah rudal dan kapal perusak membentuk perisai pelindung di sekitar kapal induk ini.
Tidak ada kru di kapal ini yang mengakui terus terang, namun pelayaran kapal memasuki Laut China Selatan dimaksudkan untuk mengirim pesan jelas: perairan laut ini bukan milik China sendiri.
China telah membangun landasan pesawat terbang dan pelabuhan di berbagai terumbu karang di kawasan ini, bertentangan dengan keputusan pengadilan internasional di Den Haag.
"Kami ingin menegakkan norma dan aturan agar kita tidak mengubah peta, demi menghindari friksi," kata Kapten Verissimo.
"Saat Anda mengubah peta, hal itu menciptakan friksi baru dan isu baru," tambahnya.

ABC News: Adam Harvey
Dia tidak menyebutkan namanya, tapi satu-satunya negara yang coba mengubah peta di perairan ini adalah China. Negara itu telah menetapkan apa yang disebut "Nine Dash Line" di Laut China Selatan yang mereka klaim sebagai miliknya.
China tidak ingin ada pihak lain yang mendekati pulau-pulau buatannya.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya