Abaikan Gaya Demi Juara

Abaikan Gaya Demi Juara
TARUNG - Lucio bertarung hadap-hadapan dengan Luis Fabiano, sementara Michel Bastos (bawah pojok) terbaring jatuh, dalam salah satu sesi latihan timnas Brazil di Randburg High School, Johannesburg, Afsel, Minggu (6/6). Foto: Richard Heathcote/Getty Images/FIFA.com.
"Bila memerlukan permainan kotor untuk menang, kami akan memainkannya. Semua datang ke Piala Dunia untuk menang, dan kami siap untuk melakukan apa yang perlu agar bisa melaju sejauh-jauhnya," ungkap Fabiano, seperti dilansir Goal.

Tidak mengherankan kalau dua pemain yang berlaga di kompetisi Eropa tersebut berpikir demikian. Sebab, tren di kompetisi Eropa musim lalu menunjukkan bahwa tim yang bermain cantik tidak selalu bisa menang. Contoh paling nyata adalah Barcelona. Tim asal Spanyol yang terkenal dengan gaya main atraktif itu harus menyerah kepada Inter Milan di semifinal Liga Champions.

Padahal, permainan Inter yang sempat cenderung bertahan mengundang kritik dari sebagian publik sepakbola. Gaya main itu berlanjut di final, ketika Inter menyingkirkan Bayern Munchen. Kebetulan, Maicon merupakan salah satu anggota skuad juara Nerrazurri - sebutan Inter - di turnamen antarklub paling elit di Eropa tersebut.

Pelatih Brazil Carlos Dunga sendiri menyadari bahwa timnya punya barisan pertahanan yang sangat solid. Ada kemungkinan, Dunga akan mengoptimalkan faktor tersebut untuk tampil defensif. Namun, bisa juga sebaliknya. Dia akan menyerahkan sektor pertahanan kepada empat defender, sementara seluruh pemain sisanya naik membantu serangan.

JOHANNESBURG - Penampilan Brazil di tiap even besar selalu ditunggu. Bukan semata karena mereka dihuni oleh para pemain top, namun juga karena Samba

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News