Abaikan Peringatan Indonesia, Myanmar Sekarang Rasakan Akibatnya
jpnn.com, PNOM PENH - ASEAN kembali mengucilkan junta militer Myanmar dengan tidak mengundang perwakilan mereka ke pertemuan para menteri luar negeri negara anggota.
Kementerian luar negeri Kamboja mengatakan pada Kamis bahwa perwakilan non-politik dari Myanmar telah diundang untuk menghadiri agenda tersebut
Para anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tidak mencapai konsensus untuk mengundang Menlu Myanmar yang ditunjuk oleh junta militer karena dianggap gagal memenuhi rencana perdamaian ASEAN, kata juru bicara Kemlu Kamboja Chum Sounry.
Kamboja saat ini menjabat sebagai ketua perhimpunan beranggotakan 10 negara itu dan akan menjadi tuan rumah pertemuan tingkat menteri pada 16-17 Februari.
"Sementara itu, kami mendorong Myanmar untuk diwakili oleh seorang (pejabat) tingkat non-politik daripada membiarkan kursinya kosong," kata Sounry kepada Reuters.
Dia menambahkan, terserah Myanmar untuk memutuskan siapa yang akan mewakili.
Myanmar telah jatuh ke dalam krisis sejak militer menggulingkan pemerintahan terpilih setahun lalu. Sekitar 1.500 warga sipil telah tewas dalam tindakan keras junta pada musuh-musuhnya, menurut data dari kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pasukan militer di pedesaan juga sedang bertempur di banyak tempat dengan kelompok pro-demokrasi yang telah mengangkat senjata dan membentuk pasukan etnis minoritas.
Pemerintah Indonesia telah berulang kali memperingatkan junta militer Myanmar, tetapi tak pernah dihiraukan
- 44 Pemimpin Muda Asia Tenggara Berkumpul Dalam AYF 2024
- Presiden Prabowo Saksikan Serah Terima Kepemimpinan Kaukus ASEAN – ABAC dari Indonesia ke Malaysia
- Menko Airlangga Sebut Data Kebijakan Satu Peta Harus Aman, Tak Bisa Diretas
- Indonesia Dorong 4 Strategi Penguatan Kerja Sama Antar-Kepala Daerah BIMP-EAGA
- LKL International Bhd dan Fastech Perluas Bisnis Alat Kesehatan di Indonesia
- Pertamina International Shipping Pimpin Digitalisasi Industri Perkapalan ASEAN