Abaikan Perintah, Ratusan Tentara Ukraina Memilih Tunduk kepada Rusia
jpnn.com, MOSKOW - Lebih dari 250 tentara Ukraina menyerah kepada pasukan Rusia di pabrik baja Azovstal di Mariupol, Ukraina.
Pemerintah di ibu kota Ukraina, Kiev, mengatakan telah memerintahkan seluruh garnisun agar meninggalkan kota tersebut.
Dengan demikian, pertempuran itu --yang paling berdarah di Eropa dalam beberapa dasawarsa-- sudah berakhir.
Reuters sepanjang malam menyaksikan sejumlah bus bergerak meninggalkan pabrik baja tersebut dan lima di antaranya tiba di Novoazovsk, kota yang dikuasai Rusia.
Moskow mengatakan pihaknya akan memberikan perawatan bagi para tentara terluka yang tiba di kota tersebut.
Kremlin, kantor presiden Rusia, mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah secara pribadi menyatakan jaminan bahwa para tentara yang menyerah itu akan diperlakukan sesuai dengan standar internasional.
"Garnisun 'Mariupol' sudah menyelesaikan misi tempurnya," kata Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melalui pernyataan.
"Komando militer tertinggi sudah memerintahkan para komandan unit-unit yang ditempatkan di Azovstal untuk menyelamatkan nyawa para personel... Para pejuang Mariupol adalah pahlawan kita saat ini."
Rusia mengatakan sedikitnya 256 petempur Ukraina sudah meletakkan senjata dan menyerah, termasuk 51 orang yang mengalami luka parah.
- Rusia Gandeng Korea Utara, Korsel Siap Memasok Senjata ke Ukraina
- Indonesia Tak Ikut Teken Komunike KTT Perdamaian Ukraina, Ini Alasannya
- Presiden Amerika Memohon Maaf Gegara Telat Kirim Bantuan ke Ukraina
- NATO Pastikan Tak Ada Pengiriman Pasukan ke Ukraina
- Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Amerika, Rusia Siap-Siap Saja
- Militer Ukraina Keluhkan Performa Tank Andalan Amerika di Medan Tempur