Abaikan Sikap Indonesia, Pemerintah Thailand Dinilai Mengkhianati ASEAN

“Kami kecewa bahwa Thailand dan negara-negara lain masih bersedia terlibat dengan junta pembunuh Myanmar tanpa ada upaya untuk meminta pertanggungjawabannya, meskipun kekejaman militer terus berlanjut yang telah mengakibatkan kematian ribuan rakyatnya sendiri,” kata Santiago.
Dia pun mengatakan bahwa pertemuan track 1,5 melemahkan kredibilitas ASEAN atas kemampuan mereka untuk menyelesaikan banyak krisis yang terjadi di Myanmar.
“Indonesia sebagai ketua ASEAN, serta negara-negara anggota ASEAN lainnya, tidak boleh membiarkan pertemuan ini tidak terjawab: harus ada penyelidikan atas pengabaian dan ketidakhormatan Thailand terhadap ketua saat ini,” ujar Santiago.
“Meskipun kami menghargai penolakan mereka terhadap pertemuan yang disalahpahami ini, itu tidak bisa berhenti di situ. ASEAN harus bekerja sama untuk meminta pertanggungjawaban junta militer, termasuk dengan mereformasi Konsensus Lima Poin yang gagal yang belum membuahkan hasil sejak diadopsi pada April 2021,” kata dia, menambahkan. (ant/dil/jpnn)
Keputusan pemerintah Thailand untuk mengadakan pertemuan ini, meskipun mendapat penolakan dari ketua ASEAN, Indonesia, dianggap sebagai pengkhianatan
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Gempa Bumi Kembali Terjadi di Myanmar Hari Ini
- Korban Tewas Gempa Myanmar Mencapai 2.700 Orang, BNPB Beri Info soal WNI
- Prabowo Bakal Lepas Misi Kemanusiaan ke Myanmar 3 April
- Indonesia Berangkatkan Pasukan Misi Kemanusiaan Gempa ke Myanmar
- TNI AL Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk Operasi Kemanusiaan Korban Gempa Bumi di Myanmar
- Info Terbaru Gempa Myanmar, Jumlah Korban dan yang Hilang