Abaikan Tekanan Politis, Reshuffle Sesuai Kinerja
Kamis, 07 Oktober 2010 – 07:37 WIB
DEPOK – Rencana reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II mendapat tanggapan positif dari sejumlah pengamat. Reshuffle itu merupakan langkah perbaikan kinerja pemerintah yang saat ini merosot tajam. Pengamat Politik UI Boni Hargen menilai rencana reshuffle itu sebagai peluang memperbaiki citra dan target pemerintah. Faktanya memang lemahnya kinerja menteri itu memicu berbagai persoalan di tingkat bawah. Dia menilai ancaman tekanan politik terhadap lengsernya sejumlah jabatan menteri dari partai tak perlu dikhawatirkan. Karena perbaikan kinerja itu lebih diutamakna pada kepentingan rakyat. “Kalau presiden sudah takluk dengan tekanan politik dari partai koalisi, maka sebenarnya semakin bertambah kelemahan dari presiden kita,” tuturnya.
“Presiden SBY tak perlu lagi tengok kanan-kiri untuk agenda ini. Saya melihat kinerja sebagian menteri memang buruk. Makanya perlu dilakukan reshuffle tersebut,” ujar dosen politik UI ini, Rabu (6/10).
Baca Juga:
Menurutnya, azas reshuffle yang perlu dilakukan presiden harus melihat pada kinerja. Bukan pada kepentingan politik seperti yang selama ini terjadi. Jabatan menteri yang bersifat teknis harus diserahkan pada ahlinya.
Baca Juga:
DEPOK – Rencana reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II mendapat tanggapan positif dari sejumlah pengamat. Reshuffle itu merupakan langkah
BERITA TERKAIT
- Cak Udin: PKB Harus Modern Kalau Ingin Menang di 2029
- Prabowo Terganjal Beban Pemerintah Terdahulu Untuk Mengentaskan Kemiskinan
- Hasto Ungkap Perkembangan Terbaru Soal Kabar Pertemuan Megawati-Prabowo
- Komisi IV Dorong Pemda Aktif Berkontribusi Menyukseskan MBG
- Pesan Megawati di Acara Wayang, Hasto: Tahun Ini, PDIP Menghadapi Vivere Pericoloso
- Demokrat Gelar Baksos-Donor Darah, Rangkaian Awal Perayaan Natal Nasional