Abang Merasa Kenal Duluan tapi Adik yang Menikahi, Cemburu jadi Sadis
Berdasarkan pengakuan Jaya, setelah membunuh keponakannya, dia sempat ketakutan. Jaya merasa bersalah dan hatinya tidak tenang. Akhirnya, ia pergi ke beberapa tempat.
Sampai pemuda itu memutuskan kembali ke sebuah pesantren tempat dia menimba agama dulu. "Dia lupa pergi kemana saja. Akhirnya dia ingat saya mau nyantri lagi dan pergi ke Jasinga," jelas Gatot.
Kepada polisi, Jaya mengaku tega menghabisi nyawa anak untuk meluapkan kekesalan kepada adiknya Majen yang menikah dengan Eni.
"Dia sempat nagih ke adiknya (Majen) uang ngarunghal (pelangkah, red) Rp5 juta sama motor. Adiknya bilang nanti habis lebaran karena belum ada uang," bebernya.
Jaya lalu membawa pergi Anggun Minggu (4/6) lalu ke sebuah kebun di bawah jurang. Di sanalah pelaku membunuh bocah malang tersebut dengan cara sadis.
Jaya mengantam wajah bocah tersebut berulang kali. Merasa kurang puas, kepala Anggun bahkan dibenturkan ke tanah hingga meninggal dunia.
"Setelah itu pelaku menutup dengan tanah dan daun kering dan pergi dari kebun itu," terang Gatot.
Akibat perbuatannya polisi menjerat pelaku dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.
Polisi berhasil menangkap pembunuh Siti Anggun, balita berusia 3 tahun asal Kampung Bantarjaya RT01/10 Desa Bantarjaya, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten
- Terungkap! Wanita Tewas di Pekanbaru Ternyata Dibunuh Suami Siri, Nih Pelakunya
- Biadabnya Pelaku Perkosaan-Pembunuhan Anak di Banyuwangi
- Prahara Rumah Tangga Berujung Petaka, CH Lukai Istri dengan Parang Agar Terlihat Jelek
- Tragis! Ibu dan Anak di Surabaya Tewas Gegara Warisan, Kejadiannya Mengerikan
- Nihayatul Wafiroh Kecam Perkosaan Disertai Pembunuhan Siswi MI di Banyuwangi
- Seorang PMI jadi Korban Pembunuhan di Hong Kong, Terduga Pelaku Sudah Ditahan