Abdullah Listrik

Oleh: Dahlan Iskan

Abdullah Listrik
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Saya bingung: apa bahasa Mandarinnya sagu. Saya buka kamus. Tidak ketemu.

Baca Juga:

Saya pun berharap Jenny bisa merintis pasar di Tiongkok: sagu Papua tidak akan bisa diproduksi Tiongkok.

Lalu saya tampilkan anak muda bernama Yuda Teguh. Dari Surabaya. Pengusaha tepung ikan terbesar Indonesia.

Saya berharap Yuda membuat variasi: produksi tepung tulang ikan yang punya harga lebih tinggi.

Di forum itu hadir pula manajer dari TikTok. Dia jadi pembicara setelah saya.

Yuda pun senang berkenalan dengannya. Yuda lagi merintis usaha baru di bidang emas. Anak usaha TikTok berada di dalamnya.

Tentu saya juga menampilkan Goenawan Khoe Teng Gwan. Si produsen kerupuk udang dari Semarang (Tembus Kerupuk).

Di sela-sela pameran makanan dan minuman ini memang banyak forum seminar. Semua pakai bahasa Mandarin. Asosiasi kelapa sawit Indonesia juga dapat panggung di situ: keesokan harinya.

Saya pun diminta tampil di panggung. Di arena pameran makanan dan minuman terbesar di Tiongkok ini. Di situ kami bisa promosi Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News