Abdurrahman Assegaf Bantah Dibayar
Selasa, 21 Juli 2009 – 16:10 WIB
Dia juga menolak kegiatan intelijennya disebut sebagai aksi bayaran. ’’Demi Allah, ane ngomong enggak ada yang bayar ane untuk kasih data ini. Semua murni dari hati,’’ tegas pengusaha batu bara dan pertambangan itu.
Semua kegiatan organisasi, aku dia, diperoleh dari dana yang sah dan halal. Sebagian besar justru dari margin bisnisnya di bidang eksplorasi batu bara. Bisnisnya itu berada di Kalimantan dan Aceh. ’’Ane jual ke China atau negara lain. Hasilnya, ente bisa lihat sendiri. Ini semue hasil kerja keras. Bukan maling,’’ katanya dengan mata melebar.
Terkait nama pelaku teroris yang mirip keterangan polisi, Abdurrahman memastikan itu bukti bahwa hasil temuannya benar. Polisi dan intelijen dinilainya sering terlambat bertindak atau tidak serius bekerja. ’’Akibatnya, aksi teroris terus terulang,’’ katanya.
Bagaimana soal kedekatan dirinya dengan Densus 88 dan BIN (Badan Intelijen Negara)? Abdurrahman tidak mau berbicara banyak. Tetapi, dia mengaku bahwa kedekatan itu dipicu oleh niat yang sama untuk memberantas terorisme. (rko)
JAKARTA-Gara-gara merilis data tentang pelaku ledakan bom di Hotel JW Marriott, Jakarta, nama Abdurrahman Assegaf menjadi perbincangan. Tapi, protes
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- KAI Tambah Kouta Perjalanan Sepanjang Libur Natal dan Tahun Baru
- Propam Amankan Belasan Oknum Anggota yang Diduga Memeras di DWP
- Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan Contraflow Hari Ini
- 3.667 Personel Satpol PP Siap Amankan Perayaan Natal di 674 Gereja di Jakarta
- Universitas Pertahanan dan CellTech Stemcell Kerja Sama Riset terkait Terapi Sel Punca
- Bea Cukai Musnahkan BMN Hasil Penindakan Senilai Rp 4,04 Miliar, Ini Perinciannya