ABG Diculik dan Dijual ke Malaysia

ABG Diculik dan Dijual ke Malaysia
ABG Diculik dan Dijual ke Malaysia
BIREUEN--Nyaris dua tahun lamanya Nuraini (16) terpisah dengan keluarga, di Dusun Keude, Desa Krueng Simpo, Bireuen. Selama itu jugalah ia menjalani penderitaan hidup, pasca diculik orang tak dikenal (OTK) dari kampungnya, sejak Februari 2011. Sindikat perdagangan orang tersebut, membius dan membawa korban naik Avanza. Hingga berada di Malaysia, serta dijual sebagai pembantu rumah tangga (PRT). 

Kini setelah kembali lantaran diselamatkan sesama warga Aceh di negeri jiran, ia pun dideportasi kembali ke Indonesia dan desa tempat tinggalnya, sejak sepuluh hari kemarin. Kasus ini telah dilaporkan ke POlres Bireuen, agar melacak keberadaan sindikat trafficking sekaligus penculikan tersebut. Berikut penuturan korban kepada Metro Aceh (Grup JPNN), Minggu (23/12) siang di kediamannya. Nuraini menceritakan pengalaman pedih selama hidup di Malaysia. Ia terkatung-katung dan sering mengalami penyiksaan lahir batin.

Awal penderitaan itu bermula pada Minggu 6 Februari 2011 lalu. Sekira pukul 12.00 WIB saat dirinya keluar rumah, guna membeli obat untuk sang adik yang sedang sakit. Tiba-tiba didatangi seorang wanita menaiki mobil Avanza, ketika dirinya berjalan kaki menuju kios tak jauh dari kediamannya. TKP berada di lintas Bireuen-Takengon Km17,5.

Menurut Nuraini, ia lupa nama perempuan itu namun pernah mengenal wajahnya. Pelaku lantas menarik ke dalam mobil dan sempat memberi uang Rp5 ribu, untuk beli obat si adik. Tapi begitu uang diterima, wanita tersebut lalu membekap mulut pakai lakban hitam, sedangkan tangannya terus dipegang agar tak meronta-ronta. Sementara mobil terus melaju keluar BIreuen hingga tiba di salah satu perkampungan di Lhokseumawe.

BIREUEN--Nyaris dua tahun lamanya Nuraini (16) terpisah dengan keluarga, di Dusun Keude, Desa Krueng Simpo, Bireuen. Selama itu jugalah ia menjalani

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News