ABG Menghina Presiden Jokowi di TikTok, Minta Maaf, Lalu Dikenai Wajib Lapor

jpnn.com, PEKANBARU - Satreskrim Polres Rokan Hulu (Rohul) menangkap anak baru gede alias ABG berinisial RT yang menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Namun, bocah berusia 16 tahun itu tidak harus menjalani proses hukum lanjutan.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto mengatakan penyidik tidak menahan RT.
“Pelaku RT tidak ditahan karena masih di bawah umur. Dia sudah diberi pembinaan dan membuat video permohonan maaf,” kata Sunarto dalam jumpa pers di Pekanbaru, Selasa (14/2).
Namun, RT tidak hanya membuat video permintaan maaf dan menjalani pembinaan. Dia juga dikenai wajib lapor.
“Dia masih wajib lapor seminggu dua kali,” ucap Sunarto.
Wajib lapor diatur dalam Pasal 31 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. Ketentuannya berbunyi atas permintaan tersangka atau terdakwa, penyidik atau penuntut umum atau hakim, sesuai dengan kewenangan masing-masing, dapat mengadakan penangguhan penahanan dengan atau tanpa jaminan uang atau jaminan orang, berdasarkan syarat yang ditentukan.
Adapun pada Penjelasan Umum Pasal 31 KUHAP disebutkan yang dimaksud dengan "syarat yang ditentukan" ialah wajib lapor, tidak keluar rumah atau kota. Masa penangguhan penahanan dari seorang tersangka atau terdakwa tidak termasuk masa status tahanan.
Anak baru gede alias ABG berinisial RT, warga Rohul, Riau, membuat ujaran kebencian dan memaki Presiden Jokowi melalui TikTok.
- Revisi KUHAP: Pakar Nilai Koordinasi Prapenuntutan Jaksa-Polisi Perlu Diperluas
- Polda Riau Tangkap Bandar Narkoba, Amankan 14 Kg Sabu-sabu dan 6.800 Butir Ekstasi
- Komjak Yakin Revisi KUHAP Takkan Alihkan Kewenangan Penyidikan ke Jaksa
- Seruan Irjen Iqbal di Lokasi Banjir Kota Pekanbaru: Utamakan Masyarakat Dulu!
- PT NWR Salurkan Rp 314 Juta untuk Ahli Waris Korban Kecelakaan Maut di Sungai Segati
- Polda Riau Bangun 75 Rumah Subsidi, Wujudkan Kesejahteraan Personel