Abhiseka dan Parisudha Agung Upaya Muliakan Candi Prambanan

Abhiseka dan Parisudha Agung Upaya Muliakan Candi Prambanan
Bertepatan dengan penanggal ke-11 (ekadasi) purnama sasih kalima (Ekadasi Suklapaksa Margasira) diselenggarakan upacara Abhiseka Samapta Diwyottama Siwalaya dan Parisuda Agung Paripurna sebagai penyucian Candi Prambanan dan upaya pelestarian warisan luhur yang mempersatukan. Foto: supplied

Ketua Panitia Abhiseka Candi Prambanan I Gusti Ngurah Putra mengatakan pelaksanaan abhiseka tahun 2024 merupakan pelaksanaan yang ke-6.

Berdasarkan prasasti Siwa Graha bahwa peresmian Candi Prambanan dilakukan pada tanggal 12 November 856 M.

Pelaksanaan Abhiseka dan Parisudha Agung Paripurna Candi Prambanan atas kerja sama antara PHDI Pusat, Pemerintah Daerah Kabupaten Badung, Kementerian Pariwisata, dan PT. TWC.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Harian PHDI Pusat Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya dalam dharmawacananya menekankan bahwa Candi Prambanan sebagai simbol toleransi.

"Peradaban Hindu dalam perjalanan sejarahnya yang panjang di Nusantara telah memberikan sumbangsih yang signifikan bagi bangsa Indonesia, salah satunya melalui spirit Bhinneka Tunggal Ika," ujar Wisnu Bawa Tenaya yang juga sebagai Sekretaris Dewan Pengarah BPIP.

Wisnu Bawa Tenaya juga mengingatkan ajaran Panca Satya sebagai basis moral untuk membangun umat yang rukun, kuat dan berintegritas.

Turut menghadiri, Ketua Tim Kerja Pemanfaatan Candi Prambanan I Nyoman Ariawan Atmaja, Ketua Umum Pimpinan Pusat KMHDI I Wayan Dharmawan, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung I Gede Eka Sudarwitha, Ketua PHDI DI Yogyakarta I Nyoman Warta, dan umat Hindu dari daerah Lampung, Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, serta Lombok. (rhs/jpnn)


Candi Prambanan merupakan warisan leluhur yang harus dilestarikan tidak hanya secara fisik tetapi pada tataran nilai.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News