Abhisit Pimpin Demonstrasi Masal
jpnn.com - BANGKOK - Pembahasan Undang-Undang Amnesti Thailand kembali memicu unjuk rasa. Kemarin (7/8) sedikitnya 2.000 massa anti-pemerintah berunjuk rasa di pusat pemerintahan. Mereka menentang regulasi yang berisi pemberian amnesti kepada para penjahat politik di Negeri Gajah Putih tersebut.
Sejak pekan lalu, Perdana Menteri (PM) Yingluck Shinawatra mengantisipasi unjuk rasa akbar tersebut. Maka, sejumlah besar aparat berjaga di sekitar gedung parlemen sejak pagi. Polisi antihuru-hara pun siaga di baris terdepan pertahanan. Selain itu, aparat memasang barikade kawat berduri dan sejumlah penghalang di kompleks pemerintahan.
Abhisit Vejjajiva, mantan PM yang kini menjadi ketua Partai Demokrat, terlihat di antara para demonstran. Dia bahkan memimpin rekan-rekannya menuju gerbang kompleks pemerintahan.
Kemarin setelah bersitegang dengan aparat, perwakilan oposisi akhirnya boleh memasuki gedung parlemen. Tapi, hanya politisi oposisi.
"Kita tidak bisa tergesa-gesa. Perjuangan kita masih panjang. Kita semua harus bersabar," kata politikus 49 tahun tersebut di hadapan para pengunjuk rasa. Tahun lalu massa oposisi juga sukses menggagalkan pembahasan Undang-Undang Amnesti oleh pemerintah. (AFP/AP/hep/c6/dos)
BANGKOK - Pembahasan Undang-Undang Amnesti Thailand kembali memicu unjuk rasa. Kemarin (7/8) sedikitnya 2.000 massa anti-pemerintah berunjuk rasa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer