Abisai Rollo: Agar Pak Presiden Berkantor di Papua, Bukan Berkunjung

jpnn.com, JAKARTA - Pembangunan Istana Kepresidenan RI di Kota Jayapura, Papua, ditargetkan akan selesai dalam 2 tahun. Hal ini disampaikan oleh Presiden Jokowi, saat makan siang dengan tokoh asal Papua dan Papua Barat di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/9).
"Tadi beliau sampaikan pada saat makan, bahwa untuk Istana Presiden paling tidak dua tahun baru selesai. Jadi akan dimulai tahun depan," ungkap Abisai Rollo, juru bicara tokoh Papua dan Papua Barat, saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta.
Abisai yang juga ketua DPRD Kota Jayapura itu menyampaikan, dirinya akan segera mengurus proses administrasi hibah lahannya seluas 10 hektare untuk lokasi membangun istana tersebut.
"Saya akan kembali ke Papua, Jayapura, untuk mempersiapkan administrasi yang berkaitan dengan lahan atau tanah 10 hektare itu sampai dengan disertifikatkan, diserahkan," jelas Abisai yang juga mengaku sebagai mantan Ketua TKD Jokowi - Ma'ruf di Pilpres 2019 lalu.
Soal lahan untuk lokasi membangun Istana Kepresidenan, Abisai yang juga kader Partai Golkar mengaku pernah membuat pernyataan akan memberikan lahan seluas 10 hektare kepada negara, saat diundang Jokowi ke Istana Jakarta, tahun 2018 lalu.
"Itu tanah milik saya sendiri yang saya berikan pada negara untuk membangun Istana Presiden Republik Indonesia. Kalau di Bali ada, Jogja ada, Bogor ada, maka di Papua harus ada Istana Presiden. Sehingga perjalanan Pak Presiden ke Papua yang selalu dijudulkan berkunjung ke Papua, kita ubah dengan berkantor di Papua," tambahnya. (fat/jpnn)
Istana Presiden di Kota Jayapura, Papua, ditargetkan dua tahun selesai, Abisai Rollo akan segera mengurus sertifikat tanah.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Wamendagri Ribka Haluk Apresiasi Kinerja Pansel DPRP Papua Tengah
- Bupati Pegunungan Bintang Harap Anggaran yang Kena Efisiensi Bisa Dikembalikan
- Yan Mandenas Minta MBG dan Pendidikan Gratis Jangan Dibenturkan
- Ratusan Pelajar di Wamena Demo Tolak Program Makan Bergizi Gratis
- Berulah Lagi, KKB Bakar Gedung SMP di Papua Tengah
- Dana Otsus Papua 2025, Supiori Kebagian Rp 101 Miliar