ABK Asal Indonesia Meninggal Karena Corona, Orang Tua Gugat Kapal Pesiar


Seiring waktu, gejala demam dan sakit badan Pujiyoko berkembang menjadi pneumonia, atau gangguan pernafasan parah. Sejak tanggal 28 Maret, dia harus memakai tabung oksigen.
Hari selanjutnya, ia dinyatakan positif mengidap COVID-19, namun baru keesokan harinya dilarikan ke rumah sakit dan mendapat bantuan penggunaan ventilator atau alat bantu pernafasan.
Kurang dari dua minggu setelah dirawat, Pujiyoko dinyatakan meninggal dunia karena "cedera otak parah."
Mendengar hal tersebut, orangtuanya di Indonesia kini menuntut 'Royal Caribbean', perusahaan dari kapal tersebut, karena tidak melakukan pengetesan COVID-19 pada Pujiyoko dan membawanya ke darat lebih cepat.
"Mereka tidak melakukan tindakan cepat. Mereka tidak memperhatikan dia. Seandainya dia dibawa ke rumah sakit lebih awal, dia pasti masih hidup sekarang."

Ibu Pujiyoko Sukarni, menangis terisak melihat foto anaknya ketika masih bekerja di kapal pesiar.
Pujiyoko, seorang pria muda asal Jawa Tengah yang masih berusia 27 tahun meninggal ketika bekerja di salah satu kapal pesiar terbesar di dunia, karena COVID-19
- Liburan Sekolah dan Idulfitri 2025, Nikmati Wisata dengan Kapal Pesiar Star Voyager, Menyenangkan
- ABK Kapal Jukung yang Tenggelam Akhirnya Ditemukan, Begini Kondisinya
- Kapal Tanker Bawa Minyak Sawit Mentah Terdampar di Pamekasan, 6 ABK Dievakuasi
- BKSDA Maluku Amankan 10 Satwa Liar Dilindungi dari ABK
- Dukung Pariwisata, Bea Cukai Bitung Fasilitasi Kedatangan Kapal Pesiar MS Noordam
- Kapal Pesiar Star Scorpio Siap Ramaikan Liburan Idulfitri 2025