Aborigin Australia: COVID Bukan Pandemi Pertama Kami

Di tahun 1789, suatu penyakit menyebar di kalangan penduduk yang bermukim di Sydney Cove, meninggalkan mayat-mayat bergelimpangan di pesisir pantai. Ada yang percaya wabah ini sengaja ditularkan.
Di daerah La Perouse, kota Sydney, ada teluk kecil yang membentang di antara kawasan taman nasional dan pelabuhan peti kemas.
Pada musim panas, teluk Frenchman's Bay atau Kamay, ini biasanya dipenuhi anak-anak yang bermain di air, tercium bau kentang goreng, serta suara pesawat terbang di kejauhan.
Sebuah gua dangkal tersembunyi di ujung selatan teluk ini, terletak di bawah jalan.
"Kamu tidak tahu ada gua di sana, kan?" ujar tetua Aborigin setempat, Barbara Simms, yang dibesarkan di sebuah panti di dekat situ.
"Banyak sekali sejarah tersimpan di sana, banyak sekali kisah yang terjadi."
Saat ini, gua itu dipenuhi pecahan botol dan sampah lainnya. Tapi ceritanya begitu penting.
Selama ratusan tahun, gua seperti ini digunakan oleh penduduk asli untuk mengkarantina orang yang sakit.
Ada wabah penyakit yang tak akan pernah dilupakan oleh orang Aborigin Australia meskii terjadinya ratusan tahun sebelum COVID-19 lahir dan meneror dunia
- 'Selama Ini Ternyata Saya Dibohongi': Kerugian Konsumen dalam Dugaan Korupsi BBM
- Keberadaan Seorang Warga Indonesia di Tasmania Sempat Dikhawatirkan
- Dunia Hari Ini: Angin Kencang Mulai Menghantam Pesisir Timur Australia
- Warga Indonesia Dilaporkan Hilang di Tasmania Setelah Putus Kontak dengan Keluarga
- Hal yang Perlu Disiapkan untuk Hadapi Cuaca Buruk, Seperti Siklon Alfred
- Dunia Hari Ini: Bom Bunuh Diri di Pakistan Menewaskan 18 Orang