Aborigin Australia: COVID Bukan Pandemi Pertama Kami

Perang biologis Inggris
Sejumlah sejarawan tidak sependapat bahwa penyakit cacar sengaja disebarkan ke masyarakat Aborigin.
Namun, hal itu bukan pula contoh pertama orang Inggris mencoba melakukan perang biologis.
Pada tahun 1763, Inggris dianggap terlibat memberikan selimut dan sapu tangan yang terkontaminasi penyakit cacar kepada penduduk asli Amerika.
Saat itu sedang dilakukan kampanye militer untuk meredam pemberontakan penduduk asli melawan penjajah Inggris.
Tak lama setelah itu, Jenderal Sir Jeffrey Amherst yang bertanggung jawab dalam perang biologis itu, menyusun rencana serupa dalam sebuah surat kepada rekannya:
"Bisakah kita mengirimkan penyakit cacar ke suku-suku Indian yang belum terpengaruh itu? Kita harus menggunakan semua siasat dalam kekuatan kita untuk mengurangi jumlah mereka."
Bagi Dr Wenitong, kedekatan waktu antara kejadian di Amerika dengan kedatangan penyakit ini di Australia patut dicurigai.
"Ada tentara - setidaknya seorang tentara - yang pernah terlibat dalam perang di Amerika, yang melihat orang India terkena cacar, suatu perang biologis yang terdokumentasi dengan baik," katanya.
Ada wabah penyakit yang tak akan pernah dilupakan oleh orang Aborigin Australia meskii terjadinya ratusan tahun sebelum COVID-19 lahir dan meneror dunia
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia