Aborigin Australia: COVID Bukan Pandemi Pertama Kami

Penyakit influenza, campak, TBC, dan berbagai penyakit menular seksual akhirnya menyebar ke sini juga.
Tidak diketahui berapa banyak orang Aborigin yang tinggal di Australia sebelum tahun 1788, tapi perkiraan awal mencapai ratusan ribu orang.
Sejarawan Noel Butlin menyebutkan penduduk asli sekitar 1 juta orang sebelum kedatangan orang Inggris, tapi jumlah itu telah menurun drastis.
"Butlin memperkirakan dalam 60 tahun setelah kedatangan orang Inggris, populasi Aborigin Australia berkurang antara 60 hingga 90 persen," jelas Profesor Maynard.
"Bayangkan beberapa bom atom dijatuhkan ke Australia sekarang untuk memusnahkan manusia yang sama jumlahnya."
Bukti ketangguhan
Menurut Profesor Maynard, tidak punahnya penduduk asli Australia hingga dari "serangan gencar seperti itu" menjadi bukti ketangguhan mereja.
“Kami masih berada di sini. Masih mempertahankan siapa kami, dari mana kami berasal … dan tentu saja membawa kebanggaan kami."
"Kami terhubung dengan tanah ini. Selalu begitu, akan selalu begitu."
Ada wabah penyakit yang tak akan pernah dilupakan oleh orang Aborigin Australia meskii terjadinya ratusan tahun sebelum COVID-19 lahir dan meneror dunia
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya