Aborigin Australia: COVID Bukan Pandemi Pertama Kami
'Tak pernah bisa menghancurkan kami'
Barbara Simms berharap dapat belajar lebih banyak mengenai apa yang terjadi pada leluhurnya.
"Saya berharap bisa kembali ke masa lalu, duduk bersama orang-orang tua dan bertanya seperti apa, bagaimana penyakit itu mempengaruhi tulang mereka, mempengaruhi kulit mereka."
Dia percaya dengan memahami rasa sakit leluhurnya, dan daya tahan mereka, akan dapat membantu pemulihan pada masyarakat Aborigin.
"Sebagai orang Aborigin kami masih terus berjuang untuk mendapatkan perlakuan yang sama."
"Kalian tak akan pernah bisa menghilangkan ke-Aborginal-an saya. Kalian tak akan bisa menghilangkan semangat saya."
"Kami, rakyat ini, kalian tak bisa menghancurkan kami. Kalian mungkin bisa menekuk kami, tapi tidak bisa menghancurkan kami."
Artikel ini bersumber dari Patient Zero, serial delapan bagian tentang wabah penyakit.
Kredit:
Editor dan produser digital:
Ada wabah penyakit yang tak akan pernah dilupakan oleh orang Aborigin Australia meskii terjadinya ratusan tahun sebelum COVID-19 lahir dan meneror dunia
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan