Aborigin Australia: COVID Bukan Pandemi Pertama Kami

"Mungkin orang juga mati di sini," kata Barbara, tetua suku Bidjigal, Gweagal, dan Wandi Wandian.
"Nenek moyang dari ayahku pasti menyaksikan semua yang terjadi di sini."
Ada wabah penyakit yang tak akan pernah dilupakan oleh orang Aborigin. Begitu dahsyat sehingga wabah ini diperkirakan telah membunuh setengah populasi penduduk asli di wilayah Sydney.
"Tempat kita duduk ini ada rohnya, ada di gua, di daerah ini, di tanah."
"COVID bukanlah pandemi pertama kami."
Wabah tahun 1789
Keganasan wabah di daerah La Perouse ini terjadi pada April 1789, 16 bulan setelah Armada Pertama Inggris tiba di Australia.
Setelah berlabuh pertama kali di Botany Bay atau Kamay, sebanyak 1.500 penjajah dan narapidana asal Inggris dipindahkan ke Sydney Cove atau Warrane. Di situlah mereka mendirikan permukiman Eropa pertama di Australia.
"Melalui cerita turun-temurun kami mengetahui bahwa 11 kapal tiba dan dianggap mirip dengan pulau terapung," kata Nathan Moran, warga suku Biripi Thungatti dan Dirut Dewan Tanah Aborigin Metropolitan.
Ada wabah penyakit yang tak akan pernah dilupakan oleh orang Aborigin Australia meskii terjadinya ratusan tahun sebelum COVID-19 lahir dan meneror dunia
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya