Aborsi

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Aborsi
Ilustrasi tersangka praktik aborsi. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Berbagai survei menunjukkan bahwa Trump akan kalah dari Biden dalam pemilu, dan karena itu publik menghendaki presiden baru yang nanti menunjuk hakim agung. 

Trump keukeuh dengan keputusannya dan tetap menominasikan hakim agung baru.

Calon yang diajukan Trump adalah Amy Cobey Barret seorang profesor hukum berusia 48 tahun yang sangat konservatif. Barret seorang katolik taat dan ibu rumah tangga dengan 7 anak termasuk 2 anak hasil adopsi. 

Sosok Barret bisa disebut sebagai antitesis dari RBG dengan ideologi yang berseberangan. Barret katolik konservatif dan RBG liberal. 

Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan publik akan terjadinya pergeseran di Mahkamah Agung menjadi lebih konservatif.

Dengan masuknya Barret ke SCOTUS kelompok konservatif menjadi mayoritas. 

Dari 9 hakim agung 5 orang konservatif dan tiga liberal. Ketua Mahkaham Agung John Roberts dianggap netral tapi lebih cenderung ke arah konservatif. 

Dengan komposisi semacam ini keputusan mahkamah dikhawatirkan akan condong ke konservatif.

Selama ini isu aborsi menjadi konsumsi politik yang selalu membelah masyarakat Amerika menjadi dua kubu yang saling bertentangan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News