Abraham dan Hasto Pernah Bicarakan Kasus Korupsi Anggota DPR

jpnn.com - JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengaku pernah membicarakan kasus korupsu dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad. Pengakuan Hasto itu disampaikan saat menjadi saksi pada sidang gugatan praperadilan Komjen Budi Gunawan terhadap KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (10/2).
Menurut Hasto, pembicaraannya dengan Abraham itu terkait dengan kasus dugaan korupsi oleh politikus di DPR RI. "Saat itu kami bicara juga satu kasus yang ditangani untuk Komisi VII DPR RI," kata Hasto di depan majelis hakim tunggal, Sarpin Rizaldi yang menyidangkan gugatan praperadilan Budi Gunawan.
Selain soal kasus yang menjerat pihak Komisi VII DPR, Hasto mengungkapkan bahwa Abraham menyinggung tentang kasus dugaan korupsi yang menyeret politikus PDIP, Emir Moeis. Menurut Hasto, saat itu Abraham mengaku telah berupaya agar hukuman untuk Emir diringankan.
Karenanya, lanjut Hasto, hukuman yang dijatuhkan Pengadilan Tipikor atas Emir yang didakwa menerima suap proyek PLTU Tarahan, Lampung jauh lebih rendah dibandingkan dengan putusan terhadap mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq.
"Bapak Abraham Samad sampaikan kepada saya, ‘hukuman Bapak Emir Moeis itu hukumannya ringan karena bantuan saya, berbeda dengan Pak Ustaz (Luthfi)’,” tandas Hasto menirukan ucapan Abraham.(gil/jpnn)
JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengaku pernah membicarakan kasus korupsu dengan Ketua Komisi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dua Petani di Sukabumi Tersambar Petir, Begini Kondisinya
- Lokataru Sebut Putusan MK Menunjukkan Mendes Yandri Lakukan Intervensi Politik
- Dukung Larangan SOTR di Jakarta Utara, Sahroni: 90 Persen Berakhir Tawuran
- ASN PPPK Silakan Cek Leger Gaji, Alhamdulillah Gratis
- Kades Kohod Disebut Bersedia Bayar Denda Pagar Laut Rp 48 Miliar
- Hengky Pribadi Mangkir di Sidang Korupsi Retrofit PLTU Bukit Asam