Abraham: Perkuat Kewenangan DPD RI dengan UU Tersendiri
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komite I Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Abraham Liyanto mengusulkan agar DPD tidak diatur dalam Undang-Undang (UU) MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3). DPD harus punya UU sendiri yang merupakan turunan dari UUD 1945, Pasal 22 C ayat 4 dan Pasal 22 D ayat 4.
“DPD RI itu lembaga sejajar dengan DPR RI. Diatur oleh UUD 1945. Harus punya UU tersendiri,” kata Abraham di Jakarta, Selasa (6/10/2020).
Dia menjelaskan kedudukan DPD yang masuk dalam UU MD3 membuat DPD seperti lembaga mandul. Apalagi kewenangan DPD sudah terbatas diatur dalam UUD 1945. Dalam Pasal 22 D, dinyatakan DPD hanya ‘dapat mengajukan’ dan ‘ikut membahas’ berbagai UU. DPD RI tidak punya kewenangan untuk mengambil keputusan.
Abraham menyebut jika lembaga-lembaga lain punya UU tersendiri seperti UU KPK, BPK, Bank Indonesia, Kepolisian, dan sebagainya, DPD mestinya juga punya UU tersendiri. Dengan UU tersendiri, DPD tidak perlu menunggu amendemen UUD lagi agar bisa lebih efektif atau tidak mandul seperti sekarang.
Dengan UU tersendiri pula, keterbatasan pada UUD 1945 itu bisa diatasi karena DPD bisa mengatur rumah tangganya dan bisa mengeksekusi setiap persoalan daerah tanpa dibatasi oleh UU MD3.
Dia menegaskan semua petinggi di negara secara pribadi mendukung DPD sebagai lembaga cek and balance. Semua mendukung DPD sebagai kamar kedua dari parlemen Indonesia. Tujuannya agar putusan DPR punya perimbangan dari DPD. Tetapi kenyataannya konstitusi dan UU MD3 membatasi DPD berfungsi sebagai kamar kedua secara efektif bagi parlemen Indonesia.
“Konstitusi dan MD3 hanya cek kosong sehingga DPD tidak dapat pangung untuk menyalurkan pandangan dan pendapat. Menunggu amedemen lagi, tidak jelas kapan dilakukan. Maka langkah cepat adalah dengan membentuk UU tersendiri,” tutup anggota DPD dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Di tempat terpisah, pakar hukum tata negara dari Universitas Kristen Satya Wacana Umbu Rauta mendukung DPD membentuk UU tersendiri. Alasannya, ada perintah dalam UUD 1945, Pasal 22C ayat 4 dan Pasal 22D ayat 4. Pasal 22 C Ayat 4 menyatakan susunan dan kedudukan Dewan Perwakilan Daerah diatur dengan undang-undang.
Anggota Komite I DPD RI Abraham Liyanto mengusulkan agar DPD tidak diatur dalam Undang-Undang (UU) MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3).
- Anggota DPD RI Lia Istifhama Apresiasi Rencana Pemprov Jatim Kembangkan Rute Bus Trans Jatim
- Senator Filep Soroti Insiden 40 Siswa Keracunan Seusai Makan Bergizi Gratis, Simak
- Senator Dedi Batubara Bersama Tim K3 Unsur DPD RI Bertemu Sultan, Berikut Agendanya
- Soroti Penambahan Jumlah Reses DPD RI, ICWI Minta KPK Turun Tangan
- Wujudkan Pembangunan Berkeadilan, DPD RI Dapil Kaltim Siap Bersinergi dengan Pemprov Kaltim
- Fachrul Razi Sebut Penambahan Masa Reses DPD RI Berpotensi Menjadi Masalah Hukum