Abraham Samad: Apapun yang Terjadi, KPK Tak Boleh Takut
jpnn.com - JAKARTA - Akhir masa jabatan pimpinan KPK jilid III diwarnai banyak permasalahan besar. Puncaknya adalah penetapan tersangka Ketua KPK Abraham Samad dan Wakil Ketua Bambang Widjojanto oleh pihak kepolisian.
Meski begitu Abraham Samad tak memandang apa yang terjadi kepadanya sebagai hambatan bagi KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi. Dia justru menilai KPK seharusnya semakin garang pascapenetapan tersangka itu.
"Apapun yang terjadi yang menimpa KPK Jilid III tidak boleh membuat KPK takut atau kendor dalam pemberantasan korupsi. Tapi apa yang terjadi pada kami Pimpinan Jilid III itu harus jadi motivasi dan kekuatan," kata Abraham di sela-sela kegiatan Media Gathering KPK di Camp Hulu Cai, Cibedung, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (21/11)
Dia berharap pimpinan KPK periode selanjutnya tidak membawa komisi antirasuah keluar dari jalur yang sudah ada saat ini. Abraham terutama menekankan pada pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu.
Abraham kembali menekankan bahwa apa yang terjadi pada pimpinan jilid III tak boleh membuat KPK tunduk pada intervensi dari pihak manapun. "Saya walaupun tidak menjabat lagi akan tetap berjuang bersama-sama memerangi korupsi," pungkasnya.
Seperti diketahui, lima pimpinan KPK periode ketiga akan berakhir masa jabatannya pada bulan Desember yang akan datang. Saat ini DPR RI tengah menyiapkan proses uji kelayakan dan kepatutan untuk pimpinan periode berikutnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Akhir masa jabatan pimpinan KPK jilid III diwarnai banyak permasalahan besar. Puncaknya adalah penetapan tersangka Ketua KPK Abraham Samad
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Banyaknya Kementerian Jangan Sampai Membuat Pelayanan Buruk
- Kenang 20 Tahun Tsunami Aceh, Mentrans Iftitah: Momen Penting dalam Bangun Indonesia
- Geger Mahasiswi Tewas Seusai Jatuh dari Lantai 2 Gedung di UPI Bandung
- Diduga tak Bisa Berenang, Dedi Irawan Tewas Tenggelam
- Hasil Survei Lemkapi: Kepuasan Terhadap Kinerja Polri 82,1 Persen
- Libur Natal, 44.800 Penumpang & 10.580 unit Kendaraan Tinggalkan Jawa menuju Sumatera