Abraham Samad dan Kisah Kapur Tulis

Abraham Samad dan Kisah Kapur Tulis
Abraham Samad menghadiri launching buku antikorupsi untuk anak yang dibuat KPK berjudul "Tunas Integritas" di Indonesia Book Fair 2012, di Istora Senayan, Jakarta, Senin (19/11). Foto: Arundono/JPNN
Namun, ternyata kebiasaan Abraham kecil membawa pulang kapur dilarang oleh ibunya. Menurut ibunya, kapur itu disiapkan oleh sekolah hanya untuk dipakai kepentingan sekolah, dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, ia tak bisa sembarangan membawa kapur sisa, untuk dipakai di rumah.

"Jadi kapur itu kan juga tercatat dalam biaya sekolah, sudah sepatutnya digunakan untuk kepentingan umum, bukan pribadi. Mungkin dari kisah itulah, mengapa saya turut memberantas korupsi," tutur Abraham sambil tertawa.

Ia sengaja menceritakan kembali masa kecilnya, untuk mengajarkan nilai kejujuran dan menolak korupsi pada anak-anak. Di mana, anak-anak diingatkan agar tidak menyalahgunakan uang ataupun fasilitas yang seharusnya untuk kepentingan umum, bukan pribadi.

Ketika, Abraham menyudahi kisahnya dan duduk untuk membacakan dongeng, anak-anak yang berjumlah belasan orang, langsung mendekat padanya. Anak-anak tersebut duduk di bawah lantai panggung, sementara Abraham duduk di sebuah kursi kecil, layaknya seorang pendongeng.

SIAPA sangka seorang Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seperti Abraham Samad ternyata juga memiliki cukup bakat untuk mendongeng. Hal ini

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News