Abraham Samad dan Kisah Kapur Tulis
Senin, 19 November 2012 – 20:52 WIB
Kedua pertanyaan ini dijawab dengan gelengan oleh anak-anak. Mereka rebutan menjawab sesuai dengan imajinasinya masing-masing. Ia pun melanjutkan ceritanya, bahwa saat Bimo menangkap ikan, hujan turun dengan derasnya. Namun, ketika semua anak memilih berhenti, Bimo justru tetap menangkap ikan.
"Karena hujan, air sungai jadi deras. Sungai mana yang pernah kalian kunjungi? Ciliwung ya? Nah, air sungai yang meluap ini membuat Bimo harus menghindari sungai. Walau begitu, Bimo tetap berhasil menangkap ikan-ikan yang banyak. Bimo dapat tiga ikan. Bimo yang baik pun mau berbagi memberikan hasilnya ke teman-teman lainnya. Kita semua juga harus seperti itu," lanjutnya mengakhiri cerita itu.
Kisah ini, menurut Abraham, mengandung pesan agar anak usia dini belajar untuk mau bekerja keras dan berbagi dengan sesamanya. Cerita tentang Bimo hanyalah satu dari puluhan cerita lain yang terangkum dalam enam seri buku antikorupsi hasil kerja sama KPK dan Forum Penulis Bacaan Anak. Enam seri buku itu di antaranya berjudul Wuush, Byuur, Ungu di Mana Kamu, Ini, Itu?, dan Hujan Warna-Warni.
"Ada nilai kebaikan lainnya, seperti jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawa, sederhana, adil, dan berani yang intinya dengan jiwa seperti itu anak-anak ditanamkan untuk tidak melakukan cara-cara yang tidak benar seperti korupsi. Buku ini tidak dijual. Gratis. Bagi semua anak-anakku di seluruh Indonesia, yang inginkan dapat buku ini silakan berkirim surat ke KPK," kata Abraham.
SIAPA sangka seorang Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seperti Abraham Samad ternyata juga memiliki cukup bakat untuk mendongeng. Hal ini
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408