Abraham Samad dan Kisah Kapur Tulis

Abraham Samad dan Kisah Kapur Tulis
Abraham Samad menghadiri launching buku antikorupsi untuk anak yang dibuat KPK berjudul "Tunas Integritas" di Indonesia Book Fair 2012, di Istora Senayan, Jakarta, Senin (19/11). Foto: Arundono/JPNN
Kedua pertanyaan ini dijawab dengan gelengan oleh anak-anak. Mereka rebutan menjawab sesuai dengan imajinasinya masing-masing. Ia pun melanjutkan ceritanya, bahwa saat Bimo menangkap ikan, hujan turun dengan derasnya. Namun, ketika semua anak memilih berhenti, Bimo justru tetap menangkap ikan.

"Karena hujan, air sungai jadi deras. Sungai mana yang pernah kalian kunjungi? Ciliwung ya? Nah, air sungai yang meluap ini membuat Bimo harus menghindari sungai. Walau begitu, Bimo tetap berhasil menangkap ikan-ikan yang banyak. Bimo dapat tiga ikan. Bimo yang baik pun mau berbagi memberikan hasilnya ke teman-teman lainnya. Kita semua juga harus seperti itu," lanjutnya mengakhiri cerita itu.

Kisah ini, menurut Abraham, mengandung pesan agar anak usia dini belajar untuk mau bekerja keras dan berbagi dengan sesamanya. Cerita tentang Bimo hanyalah satu dari puluhan cerita lain yang terangkum dalam enam seri buku antikorupsi hasil kerja sama KPK dan Forum Penulis Bacaan Anak. Enam seri buku itu di antaranya berjudul Wuush, Byuur, Ungu di Mana Kamu, Ini, Itu?, dan Hujan Warna-Warni.

"Ada nilai kebaikan lainnya, seperti jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawa, sederhana, adil, dan berani yang intinya dengan jiwa seperti itu anak-anak ditanamkan untuk tidak melakukan cara-cara yang tidak benar seperti korupsi. Buku ini tidak dijual. Gratis. Bagi semua anak-anakku di seluruh Indonesia, yang inginkan dapat buku ini silakan berkirim surat ke KPK," kata Abraham.

SIAPA sangka seorang Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seperti Abraham Samad ternyata juga memiliki cukup bakat untuk mendongeng. Hal ini

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News