Abraham Samad Dinilai Belum Layak jadi Cawapres
jpnn.com - JAKARTA - Abraham Samad dinilai belum layak menjadi calon wakil presiden (cawapres). Menurut Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi, di bawah kepemimpinan Abraham Samad, kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum optimal.
Indikasinya antara lain ditandai dengan cara yang dipakai KPK yang masih terkesan tebang-pilih dalam dalam menangani berbagai dugaan tindak korupsi di Indonesia.
"Saya katakan, kerja KPK di bawah kepemimpinan Abraham Samad belum di jalurnya," ujar Adhie Massardi di Jakarta, Sabtu (26/4), menjawab pertanyaan wartawan terkait kinerja Abraham Samad dalam memimpin KPK.
Menurut mantan juru bicara Presiden Gus Dur itu, mengacu kepada kinerja Abraham Samad tersebut, akan menjadi masalah jika Abraham Samad menjadi cawapres mendampingi calon presiden Gerindra Prabowo Subianto atau capres dari PDI Perjuangan Joko Widodo.
"Skandal dana talangan Bank Century yang sudah dijanjikan Abraham Samad untuk bisa diselesaikan, hingga sekarang masih begitu-begitu saja. Padahal DPR sudah utuh menyerahkan penyelesaian ke KPK dan dia sudah janji ke DPR untuk menuntaskannya secara hukum," ujar Adhie.
Begitu pun soal skandal pajak yang melibatkan mantan Dirjen Pajak Hadi Poernomo. "Saya yakin ini juga bakal lebih lama proses hukumnya dibanding skandal Century dan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Jadi Abraham Samad belum berprestasi menegakkan hukum. Janganlah didorong-dorong untuk cawapres," pungkasnya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Abraham Samad dinilai belum layak menjadi calon wakil presiden (cawapres). Menurut Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Erdogan Walk Out saat Presiden Prabowo Pidato, Kemlu: Itu Hal yang Lumrah
- Usut Kasus korupsi CSR, KPK Periksa Pejabat Bank Indonesia
- Menteri Lingkungan Hidup Apresiasi JakOne Abank, Ini Alasannya
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Bagi Honorer TMS Sudah Dibuka, Cukup Unggah 2 Dokumen
- Mewujudkan Transportasi Hijau Terpadu Perlu Kolaborasi Multi-Pihak
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan