Abrasi Pantai Tarakan Makin Parah
Kamis, 10 November 2011 – 13:52 WIB
"Artinya, tersisa 766 Ha atau dari 5 tahun terakhir rata-rata hutan mangrove kita terdegradasi rata-rata 100 Ha per tahun,” jelasnya usai melakukan rapat koordinasi dengan Tim Peduli Lingkungan Kota Tarakan, Selasa malam (8/11).
Baca Juga:
"Salah satu antisipasi kita adalah menanam pohon. Kalau kita sebut penyakit, mangrove adalah obatnya,” lanjut Hasbuna.
Maxi A Donatus, ketua bidang humas Tim Peduli Lingkungan menambahkan, untuk mendukung semangat menanam pohon mangrove se Kota Tarakan yang akan mereka buat dalam waktu dekat ini, Tim Peduli Lingkungan Kota Tarakan sudah menyiapkan 50 ribu bibit pohon mangrove hasil kerja sama dengan Dinas Kehutanan Pertambangan dan Energi (Dishutbun) Kota Tarakan.
Bibit yang berasal dari Kebun Bibit Rakyat (KBR) itu rencananya akan di tanam dengan melibatkan siswa, mahasiswa, organisasi kepemudaan dan masyarakat. "Kita ingin membantu pemerintah dan berharap bisa menyelamatkan pantai dengan menanam pohon,” imbuh Maxi.
TARAKAN – Abrasi (pengikisan daratan) di Pantai Amal, Tarakan Timur dan beberapa wilayah pesisir pantai lainnya di Tarakan makin menjadi. Akibat
BERITA TERKAIT
- Susun Renstra 2025-2029, Diskominfo Tangsel Libatkan Publik
- Kecelakaan Truk Aki Rem Blong di Turunan Silayur Semarang, Dua Orang Meninggal Dunia
- Diduga Rem Blong, Truk Tronton Menghantam Warung dan Sepeda Motor, Sadis
- Irjen Iqbal Beri Pembekalan Pengamanan Pilkada 2024 di Rokan Hulu Jelang Pencoblosan
- Irjen Iqbal: Tidak Ada Lagi Kampung Narkoba, Kami Kejar Sampai ke Lubang Tikus
- Polda Riau Tangkap 270 Pelaku Narkoba, Irjen Iqbal: Ini Sesuai Perintah Kapolri