Abrasi Pesisir Tangerang Makin Parah, Lahan Produktif Hilang Ditelan Air Laut

Abrasi Pesisir Tangerang Makin Parah, Lahan Produktif Hilang Ditelan Air Laut
Tanggul laut atau yang kini populer disebut pagar laut yang membentang di pesisir utara Tangerang sengaja dibangun secara swadaya oleh masyarakat. Foto: Source for jpnn

Problem ini telah mencapai tahapan kritis, jika tidak cepat ditanggulangi, 50 juta jiwa yang tinggal di Pulau Jawa jadi korbannya.

Dampak ekonominya lebih parah lagi. Estimasi mencapai Rp 2,1 triliun dan akan terus meningkat hingga Rp 10 triliun dalam 10 tahun ke depan, menurut data yang diterbitkan Kemenko Bidang Perekonomian 2024.

Ancaman Banjir Rob

Sikap waspada kini tengah dirasakan warga, apalagi setelah adanya peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) soal ancaman terjadinya banjir pesisir (rob) yang akan melanda wilayah pesisir hingga akhir Januari 2025.

BMKG memprediksi air laut akan menggenangi sejumlah kawasan pesisir di Pulau Jawa.

"Wilayah pesisir utara DKI Jakarta diimbau agar dapat mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut yang berpotensi terjadinya banjir pesisir," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji.

Bukan cuma Jakarta, potensi banjir rob juga mengancam wilayah pesisir pantai utara (pantura) Kabupaten Tangerang hingga akhir Januari 2025.

"Menurut prediksi BMKG, masih wilayah pesisir utara yang rawan terhadap banjir di musim penghujan 2025 ini," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang. Masyarakat, khususnya warga pesisir, diminta untuk terus bersiaga dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. (dil/jpnn)

Sejak dua dekade lalu, air laut mulai merangsek lebih jauh ke daratan Kabupaten Tangerang. Hampir 1 kilometer yang dahulu daratan, kini telah menjadi perairan


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News