Abrasi Rusak Ekosistim
Kamis, 03 Juni 2010 – 05:55 WIB
JAKARTA-Ada dua penyumbang terbesar kerusakan ekosistem laut selama ini. Penataan ruang yang tidak mempertimbangkan kelestarian lingkungan dan kemiskinan. Tingkat kemiskinan itu berpengaruh besar pada kerusakan lingkungan. Sehingga, kalau tidak segera diatasi akan menjadi malapetaka besar.
Tingkat kerusahan yang sangat tinggi terjadi di wilayah Pantura yang hancur akibat aktivitas daratan dan industri. ’’Kalau Pantura dibiarkan, akan merusak ekosistem laut dan menjadi bumerang. Kerusakan tersebut terutama diakibatkan oleh abrasi dan perubahan iklim,’’ jelas Dirjen Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (P3K) Sudirman Saad saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Senayan, kemarin.
Baca Juga:
Perikanan mengalami bagaimana dampak abrasi tersebut sangat merugikan. Sejauh ini, dampak abrasi atau kerusakan lingkungan terparah masih di Pulau Jawa. Untuk itu pihak KKP akan melakukan pendekatan dengan pola struktur dan nonstruktur. (nel)
JAKARTA-Ada dua penyumbang terbesar kerusakan ekosistem laut selama ini. Penataan ruang yang tidak mempertimbangkan kelestarian lingkungan dan kemiskinan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS