Absensi PNS Diusulkan Tiga Kali
jpnn.com - BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan berkeliling mengunjungi sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mengecek tingkat kehadiran pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Jabar pasca libur lebaran.
Inspeksi mendadak tersebut digelar di empat kantor OPD, termasuk Gedung Sate, sebagai pusat pemerintahan Jabar.
Heryawan sengaja menumpang sebuah mobil khusus untuk berkeliling ke sejumlah OPD tersebut. Di Gedung Sate yang menjadi lokasi pertama sidak, Heryawan mendapati kehadiran PNS hingga 100 persen.
Selanjutnya, Gubernur pun melanjutkan sidak ke kantor Dinas Perkebunan Jabar, di Jalan Surapati, Bandung. Heryawan bersama tim pun memeriksa absensi PNS di Dinas Perkebunan tersebut.
Berdasarkan pemeriksaan, terdapat tiga orang PNS yang tidak hadir karena cuti dari 78 orang PNS yang berdinas di OPD tersebut.
Pada kesempatan itu, Gubernur sempat kecewa ketika mengetahui PNS hanya mengabsen dua kali menggunakan mesin absensi sidik jari. Padahal, absensi elektronik seharusnya dilakukan tiga kali yakni pagi, siang, dan sore hari.
"Kalau enggak ada absensi siang, ya PNS bisa ngeloyor kemana-mana. Sudah absen pagi lalu pergi kemudian datang sore hanya untuk ngabsen saja, itu tidak baik. Nanti kita usulkan tiga kali absensinya," kata Heryawan di sela-sela sidak, kemarin.
Usai sidak di Dinas Perkebunan, Heryawan pun melanjutkan kunjungannya ke Dinas Pertanian Jabar yang berdekatan dengan kantor Dinas Perkebunan. Di OPD tersebut, didapati bahwa tingkat kehadiran PNS cukup baik.
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan berkeliling mengunjungi sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mengecek tingkat kehadiran
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan