Abu Ibrahim Al-Hashimi Al-Qurayhsi, Khalifah Baru ISIS yang Misterius
jpnn.com - ISIS akhirnya mengakui secara resmi kematian pimpinan tertinggi mereka Abu Bakar al-Baghdadi, Kamis (31/10). Kelompok teroris itu juga mengumumkan nama pemimpin baru mereka.
Dalam rekaman audio yang disiarkan al-Furqan Foundation, juru bicara ISIS menyebutkan bahwa Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi telah ditetapkan sebagai khalifah pengganti Baghdadi.
Tidak ada informasi lebih detail mengenai sosok ini. Namun, bisa dipastikan bahwa al-Qurayshi adalah nama samaran yang merujuk pada garis keturunan tokoh tersebut.
Juru bicara yang mengaku bernama Abu Hamza al-Qurayshi itu menyerukan kepada seluruh pengikut ISIS untuk menyatakan sumpah setia kepada Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi.
"Majelis Syura telah bertemu setelah memastikan wafatnya Sheik Abu Bakar al-Baghdadi. Para pemimpin Mujahidin sepakat bersumpah setia kepada Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi sebagai pemimpin baru orang-orang yang beriman," ujar Abu Hamza dalam rekaman tersebut seperti dilansir Associated Press.
Abu Hamza menggambarkan sang khalifah anyar sebagai seorang ulama dan pejuang tangguh dengan pengalaman berperang melawan Amerika Serikat. Kerena itu, dia mengingatkan AS untuk tidak terburu-buru merayakan tewasnya Baghdadi.
"Apa kalian tidak tahu Amerika, kami sudah sampai di gerbang Eropa, juga di Afrika Tengah? Kekhalifahan kami terus meluas dari timur ke barat," tegas dia. (AP/dil/jpnn)
ISIS akhirnya mengakui secara resmi kematian pimpinan tertinggi mereka Abu Bakar al-Baghdadi, Kamis (31/10). Kelompok teroris itu juga mengumumkan nama pemimpin baru mereka.
Redaktur & Reporter : Adil
- Muhammad al-Julani Jadi Sosok Penting Penggusur Bashar al-Assad, Inilah Profilnya
- Polisi Turki Tahan 72 Orang yang Diduga Anggota ISIS
- Tangkap Residivis Teroris, Densus 88 Temukan Barang Bukti Ini
- Bela Ukraina, Amerika Sebut Kelompok Ini Dalang Pembantaian di Moskow
- Dunia Hari Ini: Dugaan Alasan ISIS Melakukan Aksi Bom Mematikan di Filipina
- Densus 88 Tangkap 27 Terduga Teroris di Jakarta, Jawa Barat, dan Sulteng