Abu Sayyaf Minta Rp 14,3 Miliar, Jangan Turuti!
jpnn.com - JAKARTA – Sepuluh warga negara Indonesia (WNI) disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf.
Awalnya, mereka membajak kapal tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12 yang membawa 7.000 ton batubara. Saat itu kapal dalam perjalanan dari Sungai Puting di Kalimantan Selatan menuju Batangas kawasan Fililina Selatan.
Kabar terakhir menyebutkan, kapal Brahma 12 telah dilepaskan. Saat ini sudah berada di tangan otoritas Filipina.
Sementara kapal Anand 12 dan 10 orang awaknya masih berada di tangan pembajak. Namun, belum diketahui persis keberadaannya korban sekarang.
Untuk membebaskan 10 awak kapal itu, Abu Sayyaf meminta uang tebusan kepada pemerintah Indonesia. Tuntutannya tidak tanggung-tanggung, minta 50 juta peso atau sekitar Rp 14,3 miliar.
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddik mengatakan, apa yang dilakukan kelompok Abu Sayyaf karena mereka tengah terdesak dan kesulitan dalam pendanaan operasional. Karena itu mereka melakukan cara-cara pemerasan melalui penyanderaan.
Kendati demikian, Mahfudz menegaskan, pemerintah Indonesia tidak harus memenuhi permintaan itu.
Politikus PKS itu menyarankan agar pemerintah segera membangun komunikasi dengan otoritas Filipina untuk menyelesaikannya.
- Perbedaan Data Kerugian Lingkungan Kasus Korupsi Timah Sorot Perhatian di Persidangan
- Mobil Sukarelawan Andika-Hendi Tabrak Pohon di Semarang, 2 Orang Masuk RS
- Kecelakaan di Tol Cipularang, Sopir Truk Trailer Tersangka
- Sikap Ahli di Sidang Kasus Timah Tidak Etis, Perhitungan Kerugian Negara Diragukan
- Rayakan HUT ke-24, Epson Berkomitmen Berikan Dampak Positif Bagi Masyarakat Indonesia
- Ahmad Muzani Ingatkan Warga Jaga Persatuan & Kesatuan Menjelang Pilkada 2024