Aburizal Bakrie

Aburizal Bakrie
Aburizal Bakrie

Namun tentu ada dua asumsi besar yang bisa juga gagal untuk diwujudkan.

Terlepas dari itu semua, pengusaha pribumi dengan kekuatan besar KADIN adalah kampanye tegas dari pihak ARB.

Aburizal adalah seorang yang tegas dalam mengemukakan alasan kesuksesannya.: “....Saya melakukan perjalanan ke luar Jakarta setidaknya dua kali seminggu dan biasanya bermalam. Kami menyapa berbagai komunitas dari petani dan nelayan, pengusaha dan mahasiswa”.

Memang, panggung kampanye ARB di Bandung sangat klasik: dimulai dengan sesi kuliah umum di kampus (Universitas Padjajaran atau UNPAD), diikuti dengan makan siang yang meriah (diiringi lagu-lagu Sunda) di perbukitan, pinggiran kota semi pedesaan didampingi oleh tokoh termasyhur Golkar, Uu Rukmana.

Mengingat bahwa acara di UNPAD ini di luar waktu perkuliahan, kondisinya menjadi kurang intens. Meski demikian, kandidat presiden ini berbicara sangat lancar dan spontan selama satu setengah jam –diawali dari tema “keluar dari zona nyaman” hingga visi Pax Asiana, sebuah rekor pencapaiannya ketika menjabat Menteri Koordinator Kesejahteraan. Visi ini mengedepankan investasi besar yang berawal dari pembangunan sumber daya manusia.

Seruannya untuk berdisiplin dan menghormati hukum adalah sesuatu yang saya temukan paling menarik, terutama pembelaannya pada “kita harus menghormati kesucian kontrak”.

Hampir pasti, pertanyaan pertama Aburizal adalah bencana lumpur Sidoarjo dan kontroversi yang mengikutinya seputar ganti rugi yang sudah cukup jelas.

Lebih lanjut, acara makan siang ini sama sekali berbeda dan lebih ‘merakyat’ dalam pelaksanaannya. Jawa Barat memegang kekuatan utama Golkar dan Aburizal mengerahkan kekuatan partainya untuk menggalang suara dari provinsi ini. Terutama ketika semua tahu bahwa tantangan berat Golkar terjadi di provinsi tetangga, Banten setelah kader Golkarnya Ratu Atut ditangkap KPK.

ADA karakter yang hampir mirip orang Texas pada calon presiden Golkar, Aburizal Bakrie (atau kerap dijuluki “ARB” dalam promosinya) ini.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News