AC Manullang: Presiden Salah Pilih Kepala BIN
Jumat, 18 Maret 2011 – 19:50 WIB
"Totalitas intelijen itu harus untuk kepentingan negara ini. Itu bukan untuk kepentingan SBY, apalagi DPR ini," tegasnya. Selain itu, AC Manullang juga mengungkap bahwa dibanyak negara maju dan intelijennya kuat, itu karena para intelijennya lebih mengandalkan informasi dari para wartawan, bukan politisi DPR apalagi penguasa.
Baca Juga:
Sementara anggota Komisi I DPR dari Fraksi Hanura, DR Susaningtyas Kertopati menambahkan bahwa cara dan mekanisme kerja intelijen dan reserse yang ada di kepolisian memang sangat berbeda. "Target kerja reserse di kepolisian lebih kepada aspek penegakkan hukum. Sementara dunia intelijen lebih kepada aspek peringatan dini dan diantara intel saling tidak mengenal. Intelijen harus mendahului, menyertai dan mengakhiri sebuah informasi," tegasnya.
Lebih lanjut, Susaningtyas juga mengkritisi kinerja intelijen negara. "Intelijen kita memang perlu diperbaiki, utamanya soal rekrutmen dan pendidikan serta IT intelijen kita yang juga harus di up grade," tegasnya. Terakhir, Susaningtyas mengatakan jika intelijen gagal pasti akan dicaci maki, berhasil tidak akan pernah dipuji dan mati tidak akan dicari. (fas/jpnn)
JAKARTA - Pengamat intelijen, DR AC Manullang menilai posisi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang diserahkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS