Acara Ngopi Kemenpora, Prof Niam Beberkan Keterkaitan Politik dengan Setiap Lini Kehidupan
"Kita dapat menelaah ulang, kita bisa melakukan kontekstualisasi, sehingga ketemu pada titik tengahnya. Menjadi konsensus-konsensus nasional kita," paparnya.
Pengasuh Pondok Pesantren An-Nahdlah, Depok, Jawa Barat ini menerangkan, konsensus-konsensus tersebut tidak terlepas dari norma-norma, nilai-nilai keagamaan yang hidup di masyarakat.
Selain itu, dari nilai-nilai kepatutan yang hidup dan dijaga oleh masyarakat, juga bagian tak terpisahkan terkait pemahaman dan implememtasi dari norma ideologi Pancasila di dalam aktivitas kesehariannya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Pakar Komunikasi Politik UIN Jakarta, Dr Gun Gun Heryanto mengatakan, politik jangan dianggap di luar dari kita.
Menurutnya, banyak yang harus dipahami, selami, refleksikan bahkan beberapa hal menjadi partisipan aktif terkait banyak hal dalam politik.
Terkait Pancasila, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta ini memaknainya dari perspektif komunikasi politik sebagai simbolik konvergen.
Dia menjelaskan simbolik konvergen tersebut merupakan istilah yang dikemukakan oleh Ernets Bormen, seorang ahli psikologi sosial.
"Intinya begini, simbolik konvergen itu bukan semata-mata penyatuan simbol. Tetapi semacam berbagi kesadaran,” kata Gun Gun yang juga Wakil Ketua Komisi Informasi dan Komunikasi (Infokom) MUI.(fri/jpnn)
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI Prof KH Asrorun Ni'am Sholeh membeberkan keterkaitan politik di setiap lini kehidupan.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Pesan Menpora Dito kepada PBSI di Bawah Kepemimpinan Fadil Imran
- Menpora Dito Lepas Peserta SSEAYP ke-48, Ini Pesan yang Disampaikan!
- Indonesia Siap Jadi Penyelenggara FIBA 3x3 Challengger and Woman Series World Tour 2025
- Tim Relawan Dozer Sebut Sulsel Butuh Pemimpin Berpengalaman
- Aktivis Ini Minta Agar Anak-Anak & Perempuan Tidak Dilibatkan dalam Situasi Politik
- Elektabilitas Toni Uloli-Marten Taha Makin Moncer di Pilgub Gorontalo versi TBRC