ACC One Mempermudah Memilih Mobil Impian
jpnn.com, JAKARTA - Astra Credit Companies (ACC) meluncurkan satu lagi inisiatif digital yaitu ACC ONE on the Web.
Peluncuran dilakukan secara virtual oleh Director In Charge Astra Financial, Transportation & Logistics Suparno Djasmin, Presiden Direktur ACC Siswadi dan seluruh jajaran direksi ACC, pada Rabu (10/3).
Direktur Information Technology & Business Development ACC Mohammad Farauk mengatakan, peluncuran fitur baru di website ini merupakan bagian dari total rangkaian strategi digital ACC untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dalam mendapatkan kemudahan mengakses produk dan layanan pembiayaan terlengkap dari ACC.
“Peluncuran ACC ONE on the Web ini akan mempermudah pelanggan dan masyarakat untuk mengakses seluruh produk dan layanan terlengkap ACC melalui website acc.co.id,” kata Farauk.
Menurut Farauk, melalui ACC ONE on the Web pelanggan dan masyarakat dapat memilih mobil impian, baik mobil baru maupun mobil bekas beserta paket kredit yang menarik.
ACC ONE terhubung secara sistem dengan dealer sehingga proses pembelian mobil lebih cepat, mulai dari simulasi kredit, pengajuan aplikasi pembiayaan hingga pelacakan aplikasi proses pembiayaan.
ACC ONE juga terhubung secara digital dengan mitra asuransi di mana pelanggan ACC dapat lebih mudah melakukan upgrade produk asuransi kendaraan dengan fitur Prioritas Dana dan juga mengakses E-Policy yang merupakan polis asuransi kendaraan digital.
Selain itu pelanggan ACC juga dapat mengakses E-Certificate produk asuransi jiwa.
ACC ONE terhubung secara sistem dengan dealer sehingga proses pembelian mobil lebih cepat.
- Chief Human Capital Officer ACC Raih Indonesia Most Powerful Women Awards 2024
- Arasoft Dorong Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Cucun Hadiri Kolaborasi Medsos DPR RI dengan Masyarakat Digital di Lembang
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Program Digital Access Inggris Menjembatani Kesenjangan di Indonesia Timur