ACE Dorong Agenda Energi Berkelanjutan di Asia Tenggara

ACE Dorong Agenda Energi Berkelanjutan di Asia Tenggara
Kementerian ESDM bekerja sama dengan ASEAN Centre for Energy (ACE) menginisiasi acara tahunan ASEAN Energy Business Forum (AEBF) 2023 di Bali pada 24-26 Agustus 2023. Foto: Dok. Kementerian ESDM

jpnn.com, JAKARTA - Untuk membahas kolaborasi terkait pertumbuhan bisnis energi di kawasan Asia Tenggara, Kementerian ESDM RI bekerja sama dengan ASEAN Centre for
Energy (ACE) menginisiasi acara tahunan ASEAN Energy Business Forum (AEBF) 2023 di Bali pada 24-26 Agustus 2023.

Forum yang mengambil tema "Percepatan Konektivitas Energi untuk Mencapai Pertumbuhan Berkelanjutan ASEAN" ini penting karena sejalan dengan visi Keketuaan Indonesia yang ingin menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia.

Executive Director of ACE Nuki Agya Utama mengatakan di tengah menguatnya arus transisi energi dari fosil ke energi baru terbarukan (EBT), peran ACE sebagai think tank ASEAN di bidang energi menjadi semakin relevan dan penting, utamanya untuk membahas mengenai membahas isu-isu energi yang krusial dan punya dampak penting bagi Asia Tenggara.

“Melalui AEBF ini, kami menjadi jembatan untuk mempertemukan pebisnis dan industri bidang energi dengan pemerintah negara anggota ASEAN sekaligus akademisi untuk membahas isu dan melakukan kerja sama serta kolaborasi terkait energi, baik itu soal teknologi, suplai, keamanan maupun pengetahuan baru demi kepentingan kawasan,” jelasnya, Kamis (27/7).

Lebih lanjut, Nuki mengatakan kepentingan negara anggota ASEAN adalah mengamankan ketahanan energi, agar tidak terjadi kekacauan di semua negara Asia Tenggara.

Negara anggota ASEAN, kata Nuki, harus terus meningkatkan ekosistem investasi dan menjadikan prioritas transisi di negara masing-masing dan di regional sehingga terwujud ketahanan energi.

“Hal ini penting karena kita akan menjadi kawasan terbesar keempat di dunia 10-15 tahun ke depan. Jadi kita gak bisa mengabaikan suplai energi yang stabil, murah dan aksesnya mudah. Jadi, AEBF ini ingin mencari solusi terkait keamanan energi, keterjangkauan dan akses energi serta energi yang berkelanjutan,” kata Nuki.

Soal energi berkelanjutan, ACE melihat tidak harus energi baru terbarukan (EBT). Nuklir yang aman dan punya kemungkinan untuk digunakan juga menjadi pembahasan.

Kepentingan negara anggota ASEAN ialah mengamankan ketahanan energi, agar tidak terjadi kekacauan di semua negara Asia Tenggara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News