Aceh U-Hansa
Oleh: Dahlan Iskan
Dengan harga jual minyak nilam mentah di atas Rp 500.000/kg, drum stainless steel itu harus diadakan. Petani masih akan bisa dapat penghasilan setara Rp 7 juta/bulan.
Kini Prancis percaya kembali ke nilam Aceh, apalagi perusahaan Prancis terlibat langsung sampai ke USK.
Sejak USK turun tangan tidak ada lagi perdagangan nilam lewat rantai yang panjang: Medan, Singapura, Eropa. Kini rantai panjang itu hilang: dari Aceh langsung Prancis.
Usai seminar di fakultas kedokteran USK Sabtu lalu, saya diajak ke ARC. Saya jadi banyak mendapat pengetahuan soal nilam.
Saya juga ke ruang koperasi nilam USK. Nama resminya: Koperasi Inovac (Inovasi Nilam Aceh).
Di etalasenya berjajar parfum produksi USK. Mereknya: Neelam. Berbagai aroma wangi berhasil diciptakan. Dengan kandungan patchouli lebih baik –maklum enggak usah beli dari Belanda.
Lengan saya pun di-spray parfum Neelam. Juga di bagian di balik telinga saya. Harumnya menenangkan. Sepanjang malam. (*)
WANGI parfum baru itu bisa bertahan 12 jam. Tetap wangi. Mereknya Neelam. Saya tidak mandi malam itu. Biarlah badan tetap wangi sepanjang malam.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi
- Buka Peluang Pasar UMKM ke Luar Negeri, Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Antarinstansi
- Datuk ITB
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua
- Kokkang Ibunda
- Kanwil Bea Cukai Banten Terbitkan Izin Fasilitas KITE untuk PT Polyplex Films Indonesia
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi