ACER Indonesia Kembangkan Instrumen Penilaian Kesejahteraan Siswa, Tinggalkan Sistem Hukuman

Dr Katherine Dix menanggapi dengan menggarisbawahi pentingnya bagi guru untuk menetapkan batasan yang jelas tentang apa saja tingkah laku murid yang dapat diterima dan tidak dapat diterima.
Dia menjelaskan bahwa murid justru akan berkembang lebih baik ketika mereka mengetahui bahwa semua jenis tindakan memiliki konsekuensi, baik positif maupun negatif.
Julie Murkins menambahkan sekolah perlu beralih dari sistem hukuman kepada konsep kesepakatan, konsekuensi, dan penghargaan dalam ruang kelas.
Hal ini dinilai akan menciptakan ruang yang aman bagi murid untuk belajar dari kesalahannya serta dihargai ketika murid bersikap positif dan meraih pencapaian.
Lebih jauh, hal ini dapat membangun budaya sekolah yang positif yang berekspektasi pada meningkatnya perilaku baik, kesejahteraan, dan pembelajaran berkualitas.
Webinar ini adalah komitmen ACER Indonesia untuk menyebarkan pengetahuan dan mendukung peserta didik di semua tahap dan latar belakang. (esy/jpnn)
ACER Indonesia kembangkan instrumen penilaian kesejahteraan siswa, tinggalkan sistem hukuman
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad
- Sahroni Usul KPK Buat Aturan Penahanan Gaji-Promosi Jabatan Bagi Pejabat Tak Lapor LHKPN
- Sempatkan Waktu Bareng Keluarga di Tengah Kesibukan, Marshel Widianto Cerita soal Ini
- HPSN 2025, Danone Indonesia & Shind Jogja Gelar Lomba SpeakUp dan Kreasi Daur Ulang
- Kadisdik Palembang Izinkan Siswa Belajar Daring untuk Sekolah yang Terdampak Banjir
- Melchias Markus Mekeng Minta Prabowo Alokasikan Khusus Sekolah Kedinasan untuk Warga NTT
- Pemkot Tangsel Bakal Menindak Tegas Pungli di Sekolah