Achmad Chafid Tri, Perintis Jasa Transportasi Online OMJEK
''Pertama, rekrutmen driver saya 4 orang motor dan 1 orang mobil. Tapi, alhamdulillah, di awal operasional, masyarakat menyambut antusias adanya OMJEK ini,'' ujar dia.
Sampai-sampai, teman-teman dekat Chafid yang sebenarnya bukan driver dimintai bantuan untuk menyelesaikan semua order pelanggan.
Sampai saat ini, lanjut dia, sudah ada sekitar 21 driver motor dan 4 mobil.
Seiring dengan perjalanan waktu, OMJEK juga sudah buka di Kediri, Lombok (Nusa Tenggara Barat), dan yang paling baru di Ponorogo.
''Ya, kalau ditotal, orderan yang masuk rata-rata satu hari sekitar 150 orderan. Yang terbanyak masih di Tulungagung karena dua kota lainnya sudah ada ojek online yang sudah eksis di nasional,'' papar mahasiswa semester VIII itu.
Disinggung mengenai sistem bermitranya, dia mengaku sama-sama menguntungkan.
Jadi, setiap driver yang mendaftar akan dibebani biaya garansi Rp 350 ribu. Itu biaya untuk pengambilan atribut jaket dan helm berwarna biru muda.
Tapi, apabila driver tersebut berhenti dan mengembalikan atribut, uang jaminan juga akan dikembalikan.
Ojek online baru mulai dikembangkan di daerah karena jumlah angkutan umum yang minim.
- Ada Beberapa Pelamar PPPK 2024 Tidak Lulus Seleksi Administrasi, Ini Penjelasan Alim Sanjaya
- Sebegini Jumlah Pelamar PPPK 2024 Mukomuko yang Lulus Seleksi Administrasi
- Restoran Soto Ayam Dargo Pak Wito Kini Hadir di KAI Lifestyle Semarang
- Gapasdap Minta Pengusaha Kapal Siap Angkut Bahan Makanan Program Makan Bergizi Gratis Prabowo
- Konon Inilah Penyebab Pengangguran di Palembang
- RSUD AWS Samarinda Masuk Jajaran 10 Rumah Sakit Layanan Kanker Terbaik Nasional