ACT Siapkan 1.000 Ton Beras untuk Bantu Masyarakat di Masa PPKM Darurat
jpnn.com, JAKARTA - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat baru saja ditetapkan di Pulau Jawa dan Bali hingga menjelang akhir Juli. Diperkirakan sebanyak 70% sampai 80% pelaku UMKM yang mencoba bangkit akan kembali merosot.
Kebijakan ini juga berpotensi menimbulkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dan meningkatkan jumlah pengangguran.
Merespons kondisi ini, Aksi Cepat Tanggap (ACT) meluncurkan kembali program operasi pangan gratis yang ditujukan untuk masyarakat yang tengah kesulitan di masa PPKM Darurat.
“Pembatasan ini tidak boleh mengurangi sama sekali solidaritas. Budaya gotong royong, kebersamaan harus kita ciptakan. Kita harus saling membantu,” ujar Presiden ACT Ibnu Khajar dalam peluncuran program tersebut secara hybrid, Kamis (8/7).
Dalam operasi pangan gratis ini, ACT telah menyiapkan 1.000 ton beras wakaf, 100 ribu karton air minum wakaf yang merupakan produk pengelolaan dana wakaf Global Wakaf-ACT, serta 1000 hewan kurban dari Global Qurban-ACT.
“Kami berharap bangsa Indonesia mampu bangkit lebih cepat. Ini merupakan bantuan awal, jika PPKM Darurat benar diterapkan secara nasional, bantuan yang kami hadirkan akan lebih besar lagi,” tambah Ibnu.
Program ini pun disambut baik berbagai pihak yang hadir dalam acara tersebut. Di antaranya Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Muhammadiyah, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).
Sekjen MUI Amirsyah Tambunan mengajak masyarakat bisa terlibat dalam gerakan kedermawanan ini.
Aksi cepat tanggap (ACT) telah menyiapkan 1000 ton beras wakaf, 100 ribu karton air minum wakaf, 1.000 hewan kurban untuk membantu masyarakat di masa PPKM Darurat.
- Pengumuman, Beras Bakal Kena PPN 12 Persen, Simak Detailnya
- Cadangan Beras Pemerintah Aman, Tak Perlu Impor
- Anak Buah Prabowo Yakin 2025 Indonesia Bebas dari Impor
- Harga Telur Ayam Makin Tinggi, Hari Ini Sebegini
- Pemerintah Resmi Setop Impor di 2025, Ini Alasannya
- Pemerintah Resmi Setop Impor di 2025, untuk Wujudkan Ketahanan Pangan