Ada 1.139 Kasus Varian Covid-19 yang Lebih Menular Ditemukan di Indonesia, Delta Paling Banyak
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan saat ini sudah ada 3.917 kasus varian baru, sebanyak 1.139 di antaranya merupakan kasus varian yang lebih menular atau variant of concern.
Data tersebut didapatkan melalui genome sequencing yang hanya bisa dilakukan di laboratorium Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Riset dan Teknologi-Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek-BRIN).
"Sekarang sudah 3.900 dalam tujuh bulan dibandingkan dengan dulu, sembilan bulan 140 kasus," kata Budi dalam konferensi pers virtual, Senin (2/8).
Berdasarkan data Kemenkes per 1 Agustus 2021, Budi menjabarkan 1.139 sekuens variant of concern yang ditemukan di Indonesia terdiri dari 61 varian Alfa, 17 varian Beta, dan 1.061 varian Delta.
Selain tes menggunakan genome sequencing, menteri yang akrab disapa BGS itu mengatakan tes epidemiologi merupakan tes yang paling penting.
Menurutnya, tes epidemiologi lebih penting untuk dilakukan dibanding tes skrining.
Tes epidemiologi bersumber dari pelacakan kontak erat dan suspek sedangkan tes skrining dilakukan untuk bepergian, menghadiri acara, atau bertemu orang lain.
"Protokol kesehatan pandemi mengharuskan testing adalah testing epidemiologi, skrining boleh tetap jalan," ucap pria berusia 57 tahun itu.
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan 1.139 kasus variant of concern di Indonesia.
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- A2KPI Desak Percepatan Penyusunan Rencana Aksi Nasional Kanker Payudara
- Kemasan Rokok Polos Dinilai Menghambat Hak-hak Konsumen
- Gelar Pertemuan Tahunan di Bandung, Perbani: Bahas Inovasi Terkini
- Lestari Moerdijat: Deteksi Dini Kanker Payudara Harus Terus Dilakukan
- Kunjungi Smart Factory Daewoong, Kemenkes Sebut Ratusan Talenta Muda RI Semangat Bekerja