Ada 189 Titik Rawan Konflik di Indonesia
Selasa, 15 Januari 2013 – 07:58 WIB
Pada kesempatan itu, Salim menambahkan menyebutkan konflik sosial bisa terjadi dimana saja mulai dari rumah tangga, lingkungan, sekolah bahkan di tingkat legislatif, tapi dari seluruh konflik sosial yang terjadi tawuran menduduki angka terbesar pada konflik sosial yaitu mencapai 30 persen. Sementara konflik sosial yang disebabkan pemilihan kepala daerah mencapai 10 persen sedangkan konflik akibat suku agama dan ras hanya satu persen.
Baca Juga:
Untuk mengurangi dampak dan meluasnya konflik sosial di tanah air, Kemensos melakukan berbagai upaya. Salah satunya dengan keserasian sosial di daerah yang sering konflik. Dari program itu muncul pelopor perdamaian, sekitar 400-an orang. Tugasnya bagaimana kalau terjadi konflik, bahkan sebelum terjadi konflik mereka sudah menyatukan masyarakat.
Selain itu, untuk mencegah konflik, solusi yang terbaik adalah dengan meningkatkan kesejahteraan sosial. Menurut Mensos, semua lini harus kerjasama, tokoh-tokoh masyarakat, kepolisian, harus ada penjagaan bersama.
Upaya tersebut tidak cukup hanya dilakukan oleh Kementerian Sosial, yang diinginkan melalui program Keserasian Sosial adalah memunculkan tokoh masyarakat, kearifan lokal dan pemuka masyarakat serta tokoh agama bergerak.
PADANG--Kementrian Sosial (Kemensos) RI merilis ada 189 titik rawan konflik sosial di Indonesia. Konflik sosial tersebut tersebar hampir di
BERITA TERKAIT
- Truk Bawa Pendukung Paslon Bupati Tolikara Terbalik, 5 Orang Tewas, Lainnya Luka-Luka
- Terbukti Korupsi Proyek Kereta Api, 2 Mantan Kepala Balai KA Ini Divonis Penjara Sebegini
- DPM Beri Beasiswa Pelajar Berprestasi Kuliah ke China
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Jangan Ada Lagi Guru yang Dipidana
- Ternyata, Gubernur Rohidin Sempat Dievakuasi dari Bengkulu dengan Baju Polantas
- Komitmen Dukung Generasi Muda, Maximus Insurance Serahkan Polis Asuransi untuk Mahasiswa Unhas